Inflasi Di Pematangsiantar 0,64 Persen Tertinggi Di Sumatera

  • Bagikan
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi memberikan keterangan kepada wartawan Selasa (1/12) secara virtual. Beritasore/ist
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi memberikan keterangan kepada wartawan Selasa (1/12) secara virtual. Beritasore/ist

MEDAN (Berita): Kota Pematangsiantar pada November 2020 mengalami inflasi 0,64 persen menjadikannya sebagai kota dengan inflasi tertinggi di Pulau Sumatera.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara kepada wartawan Selasa (1/12) mengatakan pada November 2020, seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara inflasi yaitu Sibolga sebesar 0,34 persen; Pematangsiantar sebesar 0,64 persen; Medan sebesar 0,30 persen; Padangsidimpuan sebesar 0,39 persen;
dan Gunung Sitoli sebesar 0,15 persen.

“Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada November 2020 inflasi 0,33 persen,” kata Suhaimi.

Ia menjelaskan bahan makanan di lima kota IHK itu turut memicu terjadinya inflasi. Di Gunung Sitoli, cabai merah dan bawang merah. Padangsidempuan: daging ayam ras, Pematangsiantar: daging ayam ras, daging babi dan bawang merah. Sibolga: cabai merah, daging ayam ras dan daging babi.

Peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,17 pada Oktober 2020 menjadi 103,48 pada November 2020. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,58 persen;

Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,44 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen; kelompok transportasi sebesar 1,07 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,05 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen.

“Tiga kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; dan kelompok pendidikan,” katanya.

Komoditas utama penyumbang inflasi selama November 2020 di Medan, antara lain daging ayam ras, angkutan udara, bawang merah, minyak goreng, cabai merah, kemeja panjang katun pria, dan pisang.

Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 22 kota tercatat inflasi dan hanya 2 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Pematangsiantar sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 104,02 dan terendah di  Bandar Lampung sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 105,6.

Sementara deflasi  tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 105,07 dan terendah di Meulaboh sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 108,02. (Wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan