Hasil Long Form SP2020 Sumut, Tamat SMA Banyak, S1 Sedikit

  • Bagikan
Ketua Tim Statistik Sosial BPS Sumut Azantaro pada acara Hasil long Form Sensus Penduduk 2020 secara live streaming YouTube Senin (30/1). beritasore/ist

MEDAN (Berita): Jika dilihat pada usia sasaran, katanya, prevalensi disabilitas pada usia lansia jauh lebih besar dibandingkan dengan usia sasaran lainnya.

Indikator Pendidikan Hasil Long Form SP2020 menunjukkan tingkat pendidikan penduduk Sumatera Utara usia 15 tahun ke atas didominasi oleh pendidikan menengah.

Ketua Tim Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Azantaro mengatakan hal itu secara streaming YouTube Senin (30/1).

Dari 100 penduduk berusia 15 tahun keatas, terdapat sekitar 44 orang yang menamatkan SMA/Sederajat dan hanya ada 10 orang yang menamatkan Perguruan Tinggi (PT).

Azantaro menyebut Total Fertility Rate (TFR) Sumatera Utara Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 (SP2020) sebesar 2,48. yang berarti hanya sekitar 2-3 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa hasil LF SP2020 menuju Replacement Level,” kata Azantaro, Ketua Tim Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara secara streaming YouTube Senin (30/1).

Selama periode satu dekade, Angka Kematian Bayi (AKB) / Infant Mortality Rate (IMR) menurun signifikan dari 26 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 18,28 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.

Terjadi penurunan tren migrasi masuk seumur hidup pada periode SP2010-LF SP2020. Angka migrasi masuk seumur hidup hasil LF SP2020 sebesar 3,77 yang berarti ada sekitar 3 dari 100 penduduk yang tinggal di Sumatera Utara tapi tidak lahir di Sumatera Utara.

Azantaro mengatakan hasil pendataan Long Form SP2020 di Provinsi Sumatera Utara mencatat tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prevalensi disabilitas menurut kota-desa dan jenis kelamin.

Selisih prevalensi disabilitas antara laki-laki–perempuan dan antara anak–pemuda sekitar 0,1 sampai 0,2 persen.

Persentase rumah tangga yang menempati rumah yang memenuhi syarat ketahanan bangunan sebesar 94,37 persen. Adapun menurut wilayah, persentase wilayah kota dan desa masing-masing sebesar 95,49 persen dan 93,02 persen. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *