Pertumbuhan Kredit Meningkat Di Fase Normal Baru

  • Bagikan
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat. Beritasore/Laswie Wakid
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat. Beritasore/Laswie Wakid

MEDAN (Berita): Pertumbuhan kredit pada bulan Agustus sedikit lebih tinggi dari triwulan II 2020 diindikasi terkait dengan situasi ekonomi yang membaik pada fase normal baru.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat kepada wartawan Jumat (9/10) mengatakan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat terutama didorong oleh giro pemerintah dan swasta yang membaik sesuai preferensi masyarakat yang diindikasi lebih memilih untuk menyimpan uangnya, ketimbang konsumsi.

“Sementara, risiko kredit juga relatif stabil dan dibawah batas 5 persen didukung oleh program restrukturisasi kredit UMKM,” katanya.

Wiwiek menjelaskan kredit yang disalurkan perbankan Sumut posisi Agustus 2020 sebesar Rp228,2 triliun, meningkat dibanding Juni 2020 sebesar Rp226,1 triliun dan Desember 2019 sebesar Rp226,0 triliun. Dibanding posisi sama 2019, meningkat 3,8 persen.

“Pertumbuhan kredit pada bulan Agustus sedikit lebih tinggi dari triwulan II 2020 diindikasi terkait dengan situasi ekonomi yang membaik pada fase normal baru,” katanya.

Dana masyarakat yang dihimpun perbankan (DPK) juga meningkat. Posisi Agustus 2020 total Rp 256,4 triliun, naik dibanding Juni 2020 sebesar Rp 248,9 triliun dan Desember 2019 sebesar Rp235,3 triliun.

Persentase kredit yang disalurkan (LDR) pada Agustus 2020 sebesar 88,9 persen, juga naik dibanding Juni 2020 sebesar 87,8 persen dan Desember 2019 sebesar 96,1 persen.

Sedangkan berdasarkan lapangan usahanya, kinerja kredit juga membaik ditengah perlambatan kinerja kredit sektor utama lainnya.

“Perbaikan kinerja didorong oleh berlangsungnya fase normal baru sehingga aktivitas jual-beli mulai menggeliat dan respon pelaku usaha mulai optimis,”ujarnya.

Di sisi lain, risiko kredit juga membaik didukung oleh program restrukturisasi perbankan perbankan yang sangat agresif. (Wie)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan