Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2025, Sumut Posisi Kelima Di Pulau Sumatera

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Pada Triwulan I Tahun 2025 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara sebesar 4,67 persen,
menempati posisi kelima dari 10 Provinsi di Pulau Sumatera.

Statistisi Ahli Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Drs Misfaruddin MSi mewakili Kepala BPS Sumut Asim Saputra menyebutkan hal itu dalam rilis Pertumbuhan Ekonomi yang digelar BPS di kantornya Kamis (8/5/2025).

Misfaruddin menjelaskan Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 5,47 persen. Provinsi Sumatera Selatan diposisi kedua tumbuh sebesar 5,22 persen serta Provinsi Kepulauan Riau diposisi ketiga tumbuh sebesar 5,16 persen dan Provinsi Bengkulu posisi keempat tumbuh sebesar 4,84 persen

Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatera pada Triwulan I Tahun 2025 didominasi oleh Provinsi Sumatera Utara sebesar 23,57 persen; Provinsi Riau dengan kontribusi sebesar 23,33 persen dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,58 persen.

Perekonomian Sumatera Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Triwulan I Tahun 2025 atas dasar harga berlaku mencapai Rp296,49 triliun dan
atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp159,95 triliun.

Misfaruddin menambahkan ekonomi Sumatera Utara Triwulan I Tahun 2025 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,99 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan
terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 8,01 persen. Sementara
dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami
kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 16,95 persen.

Ekonomi Sumatera Utara Triwulan I Tahun 2025 terhadap Triwulan I Tahun 2024 tumbuh
sebesar 4,67 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan
Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,13 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,88 persen. Provinsi Lampung sebesar 9,68 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,11 persen.

Struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada Triwulan I Tahun 2025 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya, Provinsi Sumatera Utara yang memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 23,57 persen; Provinsi Riau sebesar 23,33 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,58 persen; Provinsi Lampung sebesar 9,68 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,11 persen.

Sementara itu pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2025 terhadap triwulan IV-2024 (q-to-q)
Ekonomi Sumatera Utara Triwulan I Tahun 2025 mengalami kontraksi sebesar 0,99 persen dibanding triwulan IV tahun 2024 (q-to-q).

Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan yang cukup dalam diantaranya Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 8,01 persen; diikuti Jasa Lainnya sebesar 7,67 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 6,75 persen; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 4,12 persen; serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,45 persen.

Disisi lain, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 6,79 persen; diikuti Real Estat 2,17 persen; serta Transportasi dan Pergudangan sebesar 2,02 persen.

“Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi di beberapa komponen PDRB Pengeluaran,” kata Misfaruddin.

Komponen yang mengalami kontraksi yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 16,95 persen, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) sebesar 6,85 persen dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 5,97 persen.

Sedangkan Komponen Ekspor Barang
dan Jasa tumbuh sebesar 2,43 persen diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tumbuh sebesar 0,41 persen. Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa yang merupakan komponen pengurang mengalami kontraksi sebesar 4,43 persen.

“Struktur PDRB Sumatera Utara Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2025 tidak menunjukkan perubahan berarti,” katanya.

Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 51,37 persen; Komponen Ekspor Barang
dan Jasa sebesar 41,62 persen; Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 27,64 persen; Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 5,03 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 0,89
persen.

“Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB
memiliki peran sebesar 26,00 persen,” ungkapnya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *