RSUD Deliserdang Isolasi 1 PDP Virus Corona

  • Bagikan
SEORANG pasien dengan pengawasan (PDP) Virus Corona atau COVID-19 tampak terlihat secara langsung dari rekaman CCTV sedang dirawat di ruangan isolasi RSUD Deliserdang, Jumat (20/3) sore. Berita Sore/Ist
SEORANG pasien dengan pengawasan (PDP) Virus Corona atau COVID-19 tampak terlihat secara langsung dari rekaman CCTV sedang dirawat di ruangan isolasi RSUD Deliserdang, Jumat (20/3) sore. Berita Sore/Ist

DELISERDANG (Waspada): Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang Hanif Fahri SpKJ mengungkap total jumlah warga berkonsultasi ataupun datang ke RSUD Deliserdang sebanyak 9 orang dalam pemantauan (ODP) hingga Jumat (20/3).

Hanif mencatat dari 9 ODP tersebut 2 orang dinyatakan negatif, 6 ODP isolasi mandiri dirumah dan 1 orang ditingkatkan menjadi pasien dengan pengawasan (PDP) Virus Corona atau COVID-19 dengan langsung diisolasi di RSUD Deliserdang.

“Yang kita rujuk ke Adam Malik ada dua dan hasilnya dua-duanya negatif sudah di pulangkan. Hari ini masuk satu orang status PDP. Kita sudah konsultasi dengan dokter paru kita disini,” kata Hanif, Jumat (20/3) sore.

Hanif menjelaskan, bahwasanya satu orang PDP tersebut merupakan warga Provinsi Jawa Barat, yang kebetulan di Deliserdang berkunjung di tempat kerabatnya.

Hanif pun menyebutkan, naiknya status dari ODP menjadi PDP setelah pihak RSUD Deliserdang berkonsultasi dengan Rumah Sakit Adam Malik.

“Dan tadi malam kita menerima pasien statusnya di tingkatkan ke PDP, kebetulan rumah sakit Adam Malik penuh dan kita disarankan untuk melaksanakan standar pelayanan pasien Virus COVID-19 ini, dengan standar isolasi dulu. Nanti dokter kita juga memberikan terapi kepada seorang pasien yang baru datang ke Kabupaten Deliserdang dari daerah terjangkit Jawa Barat,” ungkapnya.

Kemudian Hanif juga menjelaskan, untuk 6 lagi yang sempat datang atau konsultasi ke RSUD Deliserdang masih status dalam tahap ODP mandiri.

Diantara ke 6 ODP tersebut ada 2 orang dokter yang bertugas di RSUD Deliserdang dan ke 6 sudah dirawat dirumah masing masing.

“Dirawat di rumah termasuk 2 dokter di RSUD Deliserdang. Khusus 2 dokter tadi karena keluarga besar kita, kita ikut mengawasi dan memantau setiap hari mereka, tapi prosedurnya kan ke Puskesmas terdekat tapi kita tetap memantau,” katanya.

Hanif juga mengakui, dari 2 dokter tersebut 1 diantaranya yang ikut dalam rombongan ke Yerusalem bersama dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, yang positif terkena Virus COVID-19 dan kemudian meninggal.

“Sesuai dengan pengumuman dari tim Satgas penanganan COVID-19 bahwa ada satu yang meninggal dan positif, setelah kita telusuri ternyata dia bersama rombongan yang kebetulan juga ada satu dokter yang bertugas di RSUD Deliserdang. Dan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19 mereka mereka yang baru berkunjung ke daerah yang terjangkit, kontak langsung dengan orang orang yang juga baru berkunjung di daerah terjangkit, maka di kelompokkan kedalam orang pemantauan,” ungkapnya.

Menurut Hanif, kategori orang pemantauan tersebut, ada dua kiteria yakni pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan.

“Kebetulan ada satu orang dokter yang langsung berinteraksi dengan yang meninggal di Rumah Sakit Adam Malik dan kita melakukan protokol mandiri dulu, kita istirahatkan, tidak di kasih melayani pasien di RSUD Deliserdang (dulu),” tuturnya.

Kemudian lanjut Hanif, yang satu lagi dokter yang juga baru pulang dari perjalanan Eropa, daerah yang dianggap terjangkit. “Dokter ini juga kita perlakukan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), kita juga memerintahkan untuk melakukan protokol isolasi mandiri (dirumah),” ucapnya.

“Sehingga sampai hari ini ada dua dokter kita yang kita perlakukan sebagai ODP dan melaksanakan isolasi mandiri dirumahnya masing-masing. Setiap hari bagian koordinator dokter memantau kesehatan dan kondisi sampai 14 hari kedepan,” ungkap Hanif. (cel)

Berikan Komentar
  • Bagikan