MEDAN (Berita) : Ustadz Prof Dr H Muzakkir ,MA menyebutkan, musibah yang paling besar adalah ketika seorang manusia tidak memiliki rasa takut kepada Allah SWT.
Oleh sebab itu, dalam hidup ini ada 4 sikap yang harus dilakukan apalagi selama pandemi Covid-19 melanda negeri ini.
“Perbanyaklah beribadah dan berdoa kepada Allah SWT karena kekuatan doa bisa merubah semua kejadian,” tegas Prof Muzakkir saat menyampaikan tausiyahnya pada pengajian yang digelar oleh DPP Ikatan Alumni SMP Negeri 12/14 Medan di Masjid Jami’ Jl. Sei Deli Kel. Silalas Kec. Medan Barat, Minggu (14/2).
Menurut Prof Muzakkir, dalam mengarungi hidup ini kita harus tetap semangat, optimis, memperbanyak sedekah karena sedekah bisa menolak bencana, bala dan penyakit.
“Mumpung kita masih sehat, maka perbanyaklah ibadah dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.
Memasuki bulan Rajab, maksimalkan beribadah dan berdoa, mintalah kepada Allah SWT agar kita semua mendapat keberkahan bulan Rajab, Syakban dan Ramadhan,” ujarnya.
Ustadz Muzakkir juga mengingatkan, selama pandemi Covid-19, kita semuanya harus meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, maksimalkan beribadah dan memperbanyak berdoa karena dengan kekuatan doa itulah akan merubah semua kejadian atau musibah yang sedang melanda.
Ustadz Muzakkir mengisahkan, pandemi pertama sekali terjadi di Mesir (liqui vacsi). Apa yg terjadi dimasa lalu bukan tidak mungkin terjadi kembali, apabila kita tidak bertawadhu kepada Allah SWT.
“Hari ini, pandemi Covid-19 telah memporak porandakan 112 negara bahkan pelaksanaan ibadah haji pun ditunda.
Di bulan Rajab ini, marilah kita berdoa semoga kita mendapat keberkahan dan perbanyaklah menghadiri majelis taklim dan majelis ilmu,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Sekretaris Umum DPP IKA SMP Negeri 12/14 Medan Dwikora menyebutkan, kegiatan pengajian merupakan agenda rutin yang dilakukan Bidang Keagamaan, Sosial dan Kemasyarakatan untuk meningkatkan keimanan sekaligus menjalin silaturrahim antar sesama alumni.
“In Syaa Allah, bidang KSK tetap melaksanakan perayaan Hari Besar Islam setiap tahun dan dihadiri oleh seluruh lintas alumni,” ujar Dwikora.
Kegiatan pengajian tersebut diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Sri Widayanti dan diakhiri dengan tausiyah oleh Prof Muzakkir. Selama kegiatan pengajian, protokol kesehatan (prokes) tetap dilaksanakan.(att)