Perminyakan P.Brandan Berkontribusi Besar Dalam Pembangunan Indonesia

  • Bagikan
Tokoh Masyarakat Sumut H Syamsul Arifin dan tokoh perminyakan nasional Punco Sutowo  disambut. saat acara Peringatan Pertambangan Minyak Nasional 138 di Tugu Cikal Bakal Pertamina RU II P.Brandan, Kamis (9/12). beritasore/Boy Aprizal
Tokoh Masyarakat Sumut H Syamsul Arifin dan tokoh perminyakan nasional Punco Sutowo  disambut. saat acara Peringatan Pertambangan Minyak Nasional 138 di Tugu Cikal Bakal Pertamina RU II P.Brandan, Kamis (9/12). beritasore/Boy Aprizal

P.BRANDAN (Berita) : Kegiatan eksplorasi minyak di Indonesia dimulai di Desa Telaga Said Kecamatan Sei Lepan, sebagai sumur produksi pertama yang dibor pada tahun 1883. Lalu disusul Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan pada 1885 yang kini menjadi monumen Berandan Bumi Hangus.

“Dari wilayah yang sederhana, mampu membiayai 70 persen APBN. Sehingga bisa memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan Indonesia waktu itu”, ucap Syah Afandin  saat memberi kata sambutan pada acara peringatan HUT ke 138 tahun Pertambangan Minyak, di Pangkalan Brandan Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat, Kamis (9/12/2021).

Disebutkan, pemerintah Kabupaten Langkat berharap,  Pertamina di wilayah Pangkalanbrandan maupun Pangkalan Susu dapat terus menggiatkan usahanya.

Selain itu melalui hari jadi Tambang Minyak ke-138 ini, menjadi perhatian pemerintah pusat.

Ia pun mengapresiasi peringatan ini, pentingnya menghargai arti sebuah sejarah untuk menguatkan eksistensi Pertamina Pangkalan Berandan dan Pertamina Pangkalan Susu, agar terus melakukan peningkatan usahanya untuk kebaikan masyarakat dan bangsa.

Dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Sumut, Samsul Arifin mengatakan, banyak tokoh sejarah dari Brandan yang mendedikasikan dirinya waktu itu untuk Pertamina. Diantaranya adalah Ibnu Sutowo.

“Acara ini sebagai bentuk penghargaan bagi mereka. Atas pengorbanan dan dedikasi mereka, hingga tambang minyak bisa terus produksi hingga saat ini,” kata Syamsul Arifin.

Tambang minyak Pangkalan Brandan di Desa Telaga Said merupakan salah satu bukti sejarah ditemukannya minyak bumi pertama kali di Indonesia,” tambahnya.

Sedangkan Punco Sutowo menyampaikan saat ini minyak sudah kering di Pangkalan Berandan.

Ia mengajak untuk terus berusaha dan berdoa agar Allah menurunkan rezekinya, agar hasil bumi tersebut dirasakan kembali kemanfaatannya.

“Butuhkan kejelian agar pertambangan minyak bisa bangkit kembali”, ucap punco.

Punco Sutowo mengatakan, apa yang dilakukan ayahnya Ibnu Sutowo dan tokoh tokoh yang berupaya pada waktu itu, merupakan upaya untuk Republik Indonesia bisa bangkit, mengambil minyak dari perut bumi dan dikirim keluar negeri dengan sistem bagi hasil.

Diketahui  Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Ibnu Sutowo, D.Sc salah satu tokoh yang mengembangkan PN Permina, perusahaan minyak negara yang kemudian berubah menjadi PT Pertamina.

Turut hadir Pandam I/BB yang diwakili Kasdam I/BB Brigjen TNI Purwito Hadi Wardoyo, perwakilan dari Polda Sumut, Keluarga Almarhum  Prof. Dr. H. Ibnu Sutowo.

Ketua DHD-45 Provsu Mayjen Purn Hasyim, Pimpinan Pertamina RU II Area Pangkalan Berandan M Natsir, Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik, Ketua PWI Langkat M. Darwis Sinulingga, para Kepala Perangkat Daerah, Forkopimda dan tokoh masyarakat Sumut dan Kabupaten Langkat, serta para undangan lainnya.(bap)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *