Ketua PWI Sumut Minta Pemerintah Bantu Pembangunan Museum Perjuangan Pers

  • Bagikan
Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik (kanan) bersama tokoh pers Ronny Simon di Museum Perjuangan Pers Jalan Sei Alas Medan Jumat (10/12). beritasore/ist
Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik (kanan) bersama tokoh pers Ronny Simon di Museum Perjuangan Pers Jalan Sei Alas Medan Jumat (10/12). beritasore/ist

MEDAN (Berita) : Ketua PWI Sumut terpilih periode 2021-2026 Farianda Putra Sinik  minta Pemprovsu dan Pemko Medan berkenan membantu memperhatikan pengembangan Museum Perjuangan Pers di Medan.

Kondisi Museum saat ini sangat layak dibantu mengingat masih berada di satu rumah tokoh peduli Pers.

“Selayaknya pemerintah daerah harus memperhatikan Museum ini. Dapat membantu lewat APBD,” ujar Farianda saat menghadiri peresmian Joglo Pondok Cerita sekaligus serah terima kegiatan pembuatan pondok certa yang dibangun Yayasan e-troppers ke Museum Perjuangan Pers di kediaman tokoh Pers Muhammad TWH Jalan Sei Alas No 6, Jumat (10/12/2021).

Pada kesempatan itu, Farianda menyampaikan rasa terharu kepada Muhammad TWH yang peduli terhadap sejarah perjuangan pers di Sumut.

“Pengembangan museum ini sebenarnya kewajiban pengurus PWI. Terima kasih atas kepedulian membuat Muhammad TWH mengingatkan generasi muda akan sejarah Pers,”  sebut Farianda.

Dikatakan Farianda, sejarah sangat penting bagi generasi. Berbagai koleksi dan sejarah Pers perlu diketahui.

“Sejarah itu membuktikan perjuangan Pers, mari kita jaga dan lestarikan, jangan kita lupakan sejarah.

Ayo kita bantu dan benahi bersama Museum ini, agar lebih baik ke depannya,” ajak Farianda.

Begitu juga kepada pihak Yayasan Erick Thohir melalui program sosial Healing Spot E-Tropers yang membantu pembangunan pembuatan Joglo Pondok Cerita, Farianda menyampaikan apresiasi karena perhatian pengembangan museum perjuangan pers.

“Mudah mudahan apa yangg dilakukan mendapat ridhoh dari yang Maha Kuasa,” sebut Farianda.

Sementara itu Ketua Museum Perjuangan Pers Muhammmad TWH menyampaikan bangunan Joglo Pondok Cerita merupakan pendamping dari museum.

Di pondok tersebut nantinya banyak yabh akan dibicarakan dan digali nilai sejarah yang lalu dan yang akan dilakukan akan datang.

Dikatakan, adapun niat mendirikan Museum Sejarah Pers agar generasi muda dapat mengenal perjuangan pers. “Semuanya demi kepentingan Pers ke depannya,” urai Muhammmad TWH.

Sedangkan mewakili Yayasan Erick Thohir melalui program sosial Healing Spot E-Tropers, selaku manajer area, Razi Ramadhan menyampaikan bantuan pembangunan Joglo adalah murni bantuan Erick Thohir pribadi.

Adapun awal diketahuinya Museum Perjuangan Pers tersebut dari media online, saat ini Ketua PWI Sumut Farianda berkunjung ke lokasi.

“Kami membuat program guna membantu kegiatan yang terkena dampak di masa pandemi,” ucap Razi. (rel/wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *