Haris Kelana Damanik Minta Disdik Medan Evaluasi Kepsek Dan Guru SMPN 28

  • Bagikan

MEDAN (Berita Sore): Anggota Komisi II DPRD Medan Haris Kelana Damanik minta Kepala Dinas Pendidikan (Ka Disdik) Kota Medan Laksamana Putra segera mengevaluasi Kepala Sekolah dan guru yang terbukti melontarkan ucapan penghinaan terhadap siswa miskin di SMPN 28 Medan. Tindakan tersebut tidak boleh dibiarkan karena sangat mengganggu terhadap pisikologis anak.

“Ka Disdik harus cepat mengambil tindakan, karena kejadiannya bukan hanya sekali saja. Mungkin saja perkataan hinaan yang sama juga terjadi terhadap siswa lain, ” tandas Haris Kelana Damanik (foto) kepada wartawan, Rabu (11/1) menyikapi tindakan guru menghina siswa miskin di SMPN 28 Medan.

Terkait hal itu kata Haris, Ianya selaku anggota Komisi II yang membidangi pendidikan mendorong pimpinan Komisi agar memanggil Disdik dan pihak sekolah. “Kita minta agar dipanggil ke DPRD Medan untuk dilakukan RDP (red-Rapat Dengar Pendapat),” pinta Haris Kelana asal politisi Gerindra itu.

Disampaikan Haris, Ianya mengaku sangat prihatin terhadap siswa yang mendapat hinaan karena miskin. “Ucapan berupa hinaan tidak pantas dilontarkan seorang guru. Seharus nya guru memberikan pelajaran terhadap anak soal etika dan sopan santun,” sebut Haris.

Selain itu tambah Haris yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan itu, mengingat si anak (red- Indah) selaku siswa miskin dan berprestasi. Maka pihak sekolah (red-Kepsek) perlu dimintai keterangan sejauh mana bantuan, penghargaan dan motivasi yang diberikan kepada siswa dimaksud dan siswa berprestasi lainnya.

“Perlu kita tahu apa yang dilakukan Kepsek soal penanganan siswa kurang mampu dan berprestasi. Karena hal itu merupakan bagian dari peningkatan mutu pendidikan di Kota Medan,” ujar Haris.

Sebagaimana diketahui, Wakil Ketua DPRD Medan H Ihwan Ritonga SE mendatangi SMPN 28 Medan Jl Karya Wisata Kec Medan Johor, Selasa (11/1) pagi. Kunjungan Ihwan Ritonga guna merespon pengaduan siswa yang kerap mendapat penghinaan dari guru karena miskin.

Kunjungan Ihwan Ritonga yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan itu diterima Kepala Sekolah (Kepsek) Horas Pohan didampingi dua guru kelas Refia Samosir dan Masrohima yang dituduh melecehkan siswa miskin dan bodoh.

Menurut Ihwan Ritonga, salah satu siswa bernama Indah Kelas IX F mendapat cacian dari guru disebut miskin dan bodoh. “Pengaduan itu sudah dua kali saya terima dari siswa yang sama. Maka untuk klarifikasi kita pertemukan siswa dan gurunya guna menyejukkan suasana,” ujar Ihwan Ritonga.

Dikatakan Ihwan, siswa bernama Indah itu merupakan salah satu siswa binaannya. Dimana siswa dimaksud merupakan anak yatim piatu dan benar miskin tetapi berprestasi. “Saya yang menanggungjawabi biaya sekolah anak itu (red- Indah). Hingga kuliah nanti saya siap menanggung biaya kuliah si anak sepanjang berprestasi,” ucap Ihwan.

Bahkan ketika pertemuan dengan pihak sekolah, Ihwan Ritonga menekankan agar tidak ada lagi ucapan penghinaan dan cacian dari guru kepada anak didik. “Karena itu sangat mengganggu fisikologis anak dan berdampak menurunnya minat belajar,” terang Ihwan.

“Sudah dua kali si Indah ini mengadu kepada saya. Dia ini anak asuhan saya. Memang benar Indah ini anak susah, tapi jangan lah diejek lagi. Anak ini berprestasi maka saya yang menanggung segala keperluan sekolahnya,” kata Ihwan.

Ditambahkan Ihwan, kepada Kepsek dan guru diharapkan agar mampu memotivasi siswa agar belajar dengan baik. “Ke depan kita harapkan jangan ada lagi penghinaan dari guru kepada siswa begitu juga sebaliknya dan sesama siswa,” ujar Ihwan Ritonga.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Ihwan, Kepsek SMPN 28 Medan Horas Pohan menyampaikan pihaknya minta maaf bila terjadi kesalahpahaman atas adanya ucapan yang mungkin terlanjur dari guru. Semua itu kata Horas, bukan tujuan negatif tapi demi kebaikan.

Ke depan kata Horas, Dianya berjanji tidak akan terulang ucapan yang sama dari guru kepada seluruh siswa. “Saya siap menjamin kenyamanan seluruh siswa,” ucap Horas. (mz)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *