Gubsu : Sinergitas Dengan OJK Harus Terjaga

  • Bagikan
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menerima audiensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Sumatera Bagian Utara di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman 41, Medan, Rabu (14/10/2020).Beritasore/Siti Delina
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menerima audiensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Sumatera Bagian Utara di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman 41, Medan, Rabu (14/10/2020).Beritasore/Siti Delina

MEDAN (Berita): Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan harapannya bahwa sinergitas Pemrovsu dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sumut tetap terjaga.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menerima audiensi OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Rabu, ,(14/10)

Begitupun sinergitas dengan berbagai pihak terutama pandemi Covid-19 yang berdampak pada berbagai sektor.
Salah satunya sektor ekonomi yang terpuruk akibat Covid-19, lantaran penurunan daya beli masyarakat, gangguan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan lain sebagainya.

“Sinergi yang dilakukan merupakan usaha bersama dan motor penggerak pemulihan ekonomi. Ini membutuhkan energi, pemikiran serta kebijakan yang sigap dan tepat,” ujar Gubernur.

Selain itu, Gubernur mengharapkan TPAKD dapat terus membuat program yang riil dan membantu masyarakat, khususnya UMKM yang membutuhkan akses keuangan. “Tolong ini riil untuk UMKM, agar bisa dapat akses keuangan dengan mudah, berbuatlah yang terbaik,” pesan Gubernur.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada 4 TPAKD kabupaten/kota di Sumut. Akan ada 29 TPAKD kabupaten/kota lagi yang dikukuhkan oleh Gubernur. Menurut Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Yusuf Ansori, Sumut adalah provinsi tercepat dan terbanyak yang membentuk TPAKD.

Yusuf memaparkan beberapa program kerja TPAKD Sumut, antara lain percepatan pembentukan Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumut, sinergi program Laku Pandai ‘One Village One Agent’ dengan program sembako, menuju UMKM Sumut Yang Bermartabat dan Berdaya Saing Global.

Selanjutnya swasembada dan ketahanan pangan, optimalisasi sektor kelautan perikanan dan akselerasi serta perluasan Gerakan ‘Ayo Menabung’.

Yusuf melanjutkan, saat ini di 4.577 desa/kelurahan sudah terbentuk masing-masing satu agen Laku Pandai atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif.

Selain itu, saat ini sudah ada 2.642.915 pelajar di Sumut yang telah memiliki rekening di bank. Kedua hal tersebut merupakan salah satu contoh realisasi program kerja TPAKD Sumut.

Yusuf juga menyampaikan, OJK terus mendorong perbankan untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Per September 2020, penyaluran KUR sebanyak Rp5,25 Triliun untuk 132.073 debitur.

Sektor terbanyak disalurkan kepada sektor produksi yakni pertanian, pengolahan, perikanan dan lain lain sebesar 65,77%. Sementara sektor lainnya yakni non produksi atau dari perdagangan sebesar 34,33%. “Sumut merupakan tertinggi ke-6 secara nasional dan ke-2 untuk provinsi luar Jawa,” ujar Yusuf.

Turut hadir Kepala Bappeda Sumut Hasmirizal Lubis, Kepala Biro Bina Perekonomian Setdaprovsu Ernita Bangun serta Direktur Utama PT Bank Sumut Muchammad Budi Utomo. (lin)

Berikan Komentar
  • Bagikan