Muara Lhok Pawoh Manggeng Abdya Kian Dangkal

  • Bagikan
Muara Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Abdya kian dangkal. Akibatnya, lalulintas kapal nelayan terganggu. Selasa (7/6).Ist/Syafrizal Muara Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Abdya kian dangkal. Akibatnya, lalulintas kapal nelayan terganggu. Selasa (7/6).
Muara Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Abdya kian dangkal. Akibatnya, lalulintas kapal nelayan terganggu. Selasa (7/6).Ist

 

 

 

BLANGPIDIE (Berita): Kamu nelayan di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya), mengeluh terkait kondisi muara lalulintas keluar masuknya kapal nelayan di kawasan itu kian dangkal. Akibatnya, aktivitas mata pencaharian andalan kaum pelaut tersebut sangat terganggu.

Sebagaimana diakui Masri Nawawis, salah seorang nelayan bot pancing di perairan Lhok Pawoh. Kepada Waspada Selasa (7/6) pihaknya mengaku, para nelayan kesulitan saat hendak masuk untuk berlabuh, juga saat keluar dari muara, untuk aktivitas tangkap ikan di laut lepas.

Katanya, selama ini para nelayan lebih memilih menambatkan kapal-kapalnya dalam kawasan muara Lhok Pawoh. Alasannya, kapal milik nelayan akan lebih aman kalau angin kencang dan ombak besar melanda.

Sayangnya, selama mulut muara semakin dangkal, sudah sangat jarang nelayan yang menambatkan kapal mereka di kawasan itu. “Muara yang selama ini menjadi tempat aman bagi nelayan, untuk menambatkan kapalnya (boat) seusai pergi melaut, kini semakin dangkal dan sulit untuk dilalui. Kalau pun ada kapal yang berhasil masuk ataupun keluar dari muara, mereka terpaksa harus menunggu air muara pasang. Karena tidak ada pilihan lain, kami terpaksa menambat kapal diluar muara, dengan ancaman resiko tinggi,” ungkapnya.

Samson, warga nelayan lainnya mengatakan, dari sisi keamanan, berlabuh di luar muara sangat tidak layak dan tidak aman bagi kapal ataupun perahu. Sebab, jika musim angin kencang dan ombak besar melanda perairan Abdya, kapal nelayan menjadi sasaran amukan angin dan ombak.

Seperti kejadian tahun-tahun sebelumnya, banyak kapal milik nelayan pecah dan karam, akibat dihantam angin kencang dan ombak besar. Untuk itu, pihaknya maupun warga nelayan lainnya, sangat berharap instansi terkait segera melakukan pengerukan mulut muara. Sehingga kapal mereka bisa dengan mudah keluar masuk muara.

Bagus Sumantri, tetrua nelayan di kawasan itu menambahkan, kawasan muara Lhok Pawoh sangat aman untuk dijadikan lokasi berlabuhnya kapal. Kedalaman muara juga sangat mendukung, serta air yang tenang ditambah lagi banyak pepohonan, yang bisa menghambat hantaman angin secara langsung. Sehingga dalam kondisi apapun, kapal nelayan akan tetap aman.

Nelayan tua kisaran usia 97 tahun dan hingga saat ini masih aktif melaut ini mengatakan, kendala yang dihadapi nelayan saat ini adalah mulut muara yang dangkal akibat dihantam ombak pasang. Pengerukan mulut muara menjadi solusi penting, agar kapal nelayan bisa berlabuh dengan aman. “Pengerukan muara Lhok Pawoh merupakan solusi yang tidak bisa ditawar. Ini demi kepentingan kami kaum nelayan khususnya, juga masyarakat pada umumnya,”.(b21)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *