Aceh Pasar Potensial Bagi Tourism Malaysia

  • Bagikan
Berita Sore/ist Direktur Tourism Malaysia di Medan Chan Hon Mun pada Aceh Travel Mart (ATM) 3.0 di Banda Aceh Kamis (9/3).
Berita Sore/ist Direktur Tourism Malaysia di Medan Chan Hon Mun pada Aceh Travel Mart (ATM) 3.0 di Banda Aceh Kamis (9/3).

 

 

BANDA ACEH (Berita): Bagi Tourism Malaysia, Aceh merupakan provinsi dengan segudang keunikan budaya, adat istiadat, kuliner, dan objek-objek wisatanya. Masyarakat Aceh dinilai sudah memiliki wawasan kepariwisataan yang mumpuni sehingga menjadikan Aceh sebagai pasaran yang potensial bagi Tourism Malaysia.

Chan Hon Mun, yang saat ini ditunjuk sebagai Direktur Tourism Malaysia untuk wilayah Sumatera Kamis (9/3) mengatakan bahwa untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata diperlukan peran dan kerjasama yang solid dari seluruh pelaku industri pariwisata, domestik maupun internasional.

Tourism Malaysia menyertai Aceh Travel Mart (ATM) 3.0 di Banda Aceh sebagai komitmen dalam mendukung kegiatan-kegiatan pariwisata dua negara dan optimistis dengan keikutsertaan ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kebangkitan dunia pariwisata kedua wilayah.

“Aceh Travel Mart sendiri merupakan pertemuan para pengusaha pariwisata dalam maupun luar negeri, dengan tujuan untuk memulihkan pariwisata Aceh yang mulai bangkit kembali pascapandemi COVID-19,” kata Chan Hon Mun.

Gala Dinner dihadiri oleh pelaku industri pelancongan dari seluruh Indonesia, termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), dan pelaku pariwisata yang tergabung dalam BUYER dan SELLER.

Ketua ASPPI Aceh, Azwani Awi berharap Aceh Travel Mart 3.0 mengulang kesuksesannya sebagaimana Aceh Travel Mart 2.0 tahun 2021 dengan total transaksi sebesar Rp2 miliar kendati pada saat itu masih diberlakukannya PPKM atau pembatasan perjalanan disebabkan pandemi Covid-19.

Sementara itu, Indonesia berada di urutan ke-2 setelah Singapura dengan jumlah kedatangan mencapai lebih kurang 1 juta wisatawan bagi tahun 2022, meningkat drastis hampir 40% dibandingkan tahun 2020 (masa pandemi) setelah border sepenuhnya dibuka dan tiada lagi persyaratan vaksin, PCR, dan karantina.

Tourism Malaysia akan menghadirkan lebih banyak produk-produk wisata yang lebih variatif, mencakup leisure weekend seru dan wisata minat khusus (niche product). (rel/wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *