ASAHAN (Berita): Seorang ibu rumah tangga (IRT) diduga menjadi korban hipnotis saat berbelanja pakaian di Pasar Impres LT II Kisaran, Senin (25/8/2025) sekira pukul 13.30 WIB. Bahu korban ditepuk, uang diperkirakan Rp10 juta lebih lenyap.
Informasi dihimpun, korban bernama Ginem, 56, warga Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan. Saat itu sedang berbelanja baju di toko pakaian “Al-Ansor, tiba-tiba korban dihampiri seorang wanita usia sekitar empat puluhan dengan ciri berbadan sedang, berkulit gelap, mengenakan baju batik percak-percak biru putih dan memakai masker warna putih.
Kemudian pelaku menawarkan kepada korban untuk dibelikan baju sebagai nazarnya karena akan menunaikan ibadah umroh.
Awalnya korban menolak, karena korban sudah membeli baju sendiri, tapi pelaku tetap ingin membelikan korban baju sesuai keinginannya. Korban pun tidak menolak rezeki dan menuruti keinginan pelaku.
Selanjutnya, pelaku mengajak korban keliling toko pakaian untuk mencari baju yang cocok. Ketika mereka berjalan di tempat yang agak sunyi pelaku menepuk bahu korban dan meminta korban membuka cincinnya dan menaruhnya ke dalam dompet dan dimasukkan lagi ke dalam tas sandang korban.
Begitu juga pelaku membuka cincinnya dan menyimpannya dalam tas dompet agar tidak hilang dicopet orang. Ketika korban dan pelaku sampai di toko pakaian “Nando” mereka berhenti, dan korban disuruh memilih baju yang disukainya, setelah dapat bajunya disuruh untuk mencoba
Awalnya, korban tidak mau, tapi akhirnya mau mencobanya untuk mendapat kepastian ukurannya. Namun ketika korban sedang mencoba baju games pilihannya, pelaku menggeser tas korban agar supaya aman.
“Setelah dibayar oleh pelaku saya sempat mengucapkan terimakasih kepada pelaku atas pemberian bajunya dan mendoakan pelaku saat umroh diberi kesehatan dan diterima ibadahnya,” ucap Ginem.
Setelah itu pelaku menanyakan kepada korban tujuan selanjutnya, karena tujuannya sama mau ke pajak ikan maka mereka berdua sama naik becak yang sama. Tetapi setiba di jalan Panglima Polem pelaku dan korban berpisah.
“Selang 10 menit saya berjalan di pajak ikan teringat akan dompet saya dalam tas sandang, ternyata dompet yang berisi emas dan uang serta KTP serta kartu BLT sudah tidak ada,” ungkap Ginem.
Upaya pengejaran dan pencarian sudah dilakukan korban dengan tukang becak yang mengantarkan pelaku ke arah Irian, tetapi pelaku tidak ditemukan. Akibat kejadian itu korban menderita kerugian dua cincin emas dan uang yang diperkirakan senilai Rp10 juta. (min).













