Pesisir Pantai Desa Bawozaua Nisel Jadi Sasaran Sampah Kayu Dibawa Gelombang Laut

  • Bagikan
Terlihat tumpukan sampah kayu dari berbagai jenis memenuhi tepi pantai Desa Bawaozaua, Kecamatan Telukdalam, Kabupatrn Nias Selatan sejak.Minggu (30/11) sore.(ist). 
Terlihat tumpukan sampah kayu dari berbagai jenis memenuhi tepi pantai Desa Bawaozaua, Kecamatan Telukdalam, Kabupatrn Nias Selatan sejak.Minggu (30/11) sore.(ist). 

Nisel (Berita): Tumpukan sampah dari bermacam jenis kayu menumpuk di pesisir Pantai Desa Bawozaua Kecamatan Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan, Senin (1/12).

Informasi yang diperoleh di lapangan, sampah kayu  dari berbagai jenis dan ukuran mulai  menumpuk di sepanjang pesisir pantai mulai kemarin Minggu (30/11) sore yang terbawa arus gelombang laut.

Menurut saksi mata, Ferri Gowasa kepada Waspada.id, mengaku melihat tumpukan sampah kayu tersebut terbawa arus gelombang laut pada Minggu (30/11) sore.

“Saya melihat tumpukan kayu berbagai jenis  digulung ombak besar, sehingga kayu terbawa arus ke tepi pantai,” ujar Ferri Gowasa..

Pantauan dilapangan tumpukan sampah kayu tersebut memenuhi peseisir pantai  diperkirakan mencapai satu kilometer, tepatnya mulai dari Km,5,5 Batu Atola menuju kota Telukdalam.

Sampai saat ini, kepastian datangnya tumpukan kayu di pesisir Pantai Desa Bawozaua, Kecamatan Teluk Dalam masih simpang siur, belum dapat dipastikan asal kayu tersebut berasal dari mana. Ada sebagian masyarakat menduga berasal  dari bekas penebangan hutan di Pulau Hibala dan ada juga versi dari  dampak bencana banjir dan longsor dari Tapanuli Tengah dan Sibolga

Atas kejadian aneh ini menjadi tontonan masyarakat yang melintas di lokasi tersebut, kebetulan berada di ruas jalan nasional dari Gunung Sitoli menuju Telukdalam Kabupaten Nias Selatan.

Sementara Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Nias Selatan, Teoli Ndruru ketika dikonfirmasi melalui chat WhatsApp, terkait penanganan tumpukan sampah kayu di pesisir pantai tersebut mengaku belum dapat melakukan tindakan pembersihan dan harus melaporkannya terlebih dahulu kepada pimpinan.

“Kita tidak punya alat berat, coba di konfirmasi juga ke Dinas PUPR  dan BPBD Kabupaten Nias Selatan,” balas Teoli kepada Waspada.id (wmi).

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *