Pengalaman Prof.Iman Jauhari Menghadapi Banjir di Kuala Simpang.

  • Bagikan
Teks foto : Ketua IPHI dan anggota DPRD Sumut HM Yusuf,SH.M.Hum dan Ustad Jafar Sidiq saat upah-upah Prof.Iman Jauhari di kediamannya. ( Berita Sore/Riswan Rika)
Teks foto : Ketua IPHI dan anggota DPRD Sumut HM Yusuf,SH.M.Hum dan Ustad Jafar Sidiq saat upah-upah Prof.Iman Jauhari di kediamannya. ( Berita Sore/Riswan Rika)

BINJAI (Berita) : Banjir besar yang melanda Aceh Timur sejak Selasa (25/11) menyebabkan warga terjebak tanpa akses keluar.

Jalan putus, listrik padam, dan sinyal komunikasi hilang hampir total. Suasana yang mencekam di Aceh Timur mulai kelaparan. Akses jalan putus. Sinyal hp hilang, listrik padam.

Kondisi yang penuh duka itu dirasakan Prof.Dr.H.Iman Jauhari seorang dosen yang bertugas di Universitas Unsyiyah Banda Aceh yang terdampak selama tujuh haru dikawasan Kuala Simpang,Kab.Aceh Timur sejak Rabu(26/11).

” Saya sebenarnya mau ke Banda Aceh untuk mengungsi beberapa mahasiswa. “ujarnya kepada media Berita Sore Kamis( 4/12).

Saat peusejuk di kediamannya Aceh Prof. Iman Jauhari didampingi putra Rizki yang dilaksanakan Anggota DPRD Sumut HM Yusuf,SH.M.Hum yang juga ketua IPHI dan Sekum H.Jafar Sidiq yang akrab disapa Ustad Jefri serta Ustad Jarot Al Jauhari,serta qori kota Binjai dan tokoh masyarakat di kedimannya Jalan Padang Sidempuan,Kelurahan Rambung Barat Kec.Binjai Selatan.

Prof.Iman menjelaskan sebelum menuju ke Banda Aceh ia menunaikan beberapa tugas di Langsa. Ternyata hujan yang angin kencang yang berdampak banjir dan banyak pohon tumbang tujuan ke Banda Aceh dibatalkan dan berniat pulang ke Binjai dengan menumpang bus.

“ Musibah tidak ada yang bisa menduga, ternyata di Kuala Simpang, bus sudah tidak bisa melewati genangan air yang setinggi dua meter di kawasan Langkat Tamiang dan Kuala Simpang. kami terkurung karena ketinggian air sejak hari Selasa, 2 meter lebih” jelasnya .

Penumpang bus mulai turun mencari penyelamatan, sebab kondisi air yang deras dan sudah mencapai jendela bus. “Saya turun dan mencari lokasi lebih tinggi di kampong Sriwijaya KualaSimpangkami bertahan dengansusanasedih,makanapa yanag ada dan untungnya masyarakat masih ada yang membantu”sebutnya.

Prof. Iman Jauhari mengakui terkurung di Kuala Simpang selama tujuh hari. Tetapi berkat Allah SWT, ada orang baik yang menawarkan bersama untuk pulang ke Binjai.

Susana musibah yang cukup mencekam ternyata ada bantuan Allah,setelah penumpang bus mencari jalan masing-masing bahkan ada lewat hutan jalan kaki menempuh jalan 40 km.

Prof.Iman turun dari bus mencari teman dan ketemu dengan Ustad Nurdin bersama istrinya yang mengenderai mobil Inova. “ Suatu kemukjizatan, mereka berada di mobil melewati banjir yag airnya sudah mencapai jendela mobil.

” Tetapi pengemudi seperti tak melihat jalan yang digenangi air, ia hanya menatap keatas sambil berdoa dan berzikir. Sebab jika mobil berhenti akan tenggelam” jelas Prof.Iman.

“ Itu mobil pertam yang menembus banjir dan selama perjalanan di Kuala Simpang saya hanya berdoa,apalagi suasana sudah tidak kondusi fdengan bau bangkai, mungkin dari korban banjir yang tertutupi lumpur, jelasnya.

Akibat tidak ada informasi dan komunikasi selama tujuh hari, berita hilangnya Prof.Iman Jauhari menyebar ke berbagai lembaga terutama perguruan tinggi di Medan, Jakarta, Bandung dan Banda Aceh bahkan ke DIkti dan Kemenhumkam di Jakarta serta keluarganya di Binjai.

” Ini bnjir luar biasa” ujarnya Prof.Iman yang tiba di Binjai diantar pada Rabu(3/12).

Menurut Ustad, itu kebetulan punya pesantren di Aceh Timur. Suasana ketika bersama korban banjir lainnyadi kampong Sriwijaya Kuala Simpang juga penuh canda, walau tidak mandi dan makan seadaya.

” Saat itu tidak ada orang kaya dan miskin, uang ada tetapi tak bisa belanja, HP ada tetapi tidak ada jaringan, hanya ada lucu, diantara pengungsi itu punya HP jadul , HP itu bisa dipergunakan tetapi signalnya juga hilang timbul, kalau HPnya goyang sedikit, signalnya hilang” ujar Iman sembari ketawa.

Sebuah pengelaman hidup dan juga memberikan pelajaran bagi kita bagimana menghadapi musibah yang semuanya diperlukan ketaqwaan dan kesabaran.

Anggota DPRD Sumut HM Yusuf,SH,M.Hum dan Sekertaris Umum IPHI Kota Binjai H.Jafar Sidiq menyatakan syukur akan keselamatan Prof.Iman Jauhari yang sempat terdamapak selama tujuh hari akibat banjir di Aceh saat ia menunaikan tugas sebagai dosen di Banda Aceh dan pernah menjabat Dekan Fakulas Hukum di Universitas Samudra Langsa.( RR).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *