Karena Kekurangan Murid SDN 010119 Aek Loba Pekan Terancam Tutup

  • Bagikan
Guru SDN 010119 Aek Loba Pekan mengajar 1 murid kelas I
Guru SDN 010119 Aek Loba Pekan mengajar 1 murid kelas I

ASAHAN (Berita) : Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010119 Aek Loba Pekan, di Kelurahan Aek Loba Pekan, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan terancam tutup, karena kekurangan murid pada tahun ajaran baru 2025-2026.

Kondisi ini berlangsung dalam dua tahun terakhir. Di tahun ajaran 2024–2025, SDN 010119 Aek Loba Pekan juga hanya mendapat satu orang murid yang kini menduduki kelas II di SD tesebut. Kekurangan murid ini diduga akibat munculnya sekolah-sekolah TK dan SD berbasis agama, dan adanya sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Kelurahan Aek Loba Pekan yang menerima murid hingga 3 lokal.

Kordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Aek Kuasan Mardiah, S. Pd, sa’at dikonfirmasi wartawan mengatakan, dua sekolah, yakni SDN 010119 Aek Loba dan SD Aek Loba Pekan yang letaknya berdampingan dengan kantor Korwil Kecamatan Aek Kuasan mengalami penurunan murid secara draktis, padahal tahun-tahun sebelumnya sekolah ini memiliki jumlah murid kelas I hingga kelas VI mencapai delapan puluh hingga seratus murid yang berasal dari Kelurahan Aek Loba Pekan dan Desa Aek Loba.

“Tetapi sekarang tidak ada lagi murid dari Desa Aek Loba yang mendaftar ke SD negeri karena murid dari TK sudah langsung dimasukkan ke SD swasta yang berbasis agama. Sementara sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Kelurahan Aek Loba Pekan menerima murid hingga mencapai 3 lokal. Sehingga dua SD negeri yang letaknya bersebelahan dengan kantor Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Aek Kuasan untuk SDN 014654 Aek Loba Pekan mendapat 4 murid kelas I dan SDN 010119 Aek Loba Pekan hanya mendapat satu murid kelas satu”, ungkap Mardiah, Selasa (15/7/25) di ruang kerjanya.

Menurut Mardiah berbagai cara telah dilakukan pihak sekolah untuk mendapatkan siswa baru. Bahkan mendatangi orang tua murid dengan memberi iming-iming pemberian baju dan tas gratis, tetapi mereka banyak memilih ke SD terdekat yang bernuansa agama dari pada SD negeri yang sudah puluhan tahun berdiri.

Sementara itu kalangan pengamat pendidikan menilai, munculnya sekolah-sekolah TK dan SD yang bernaung di bawah Kementerian Agama (Kemenag) ini jelas menjadi daya saing bagi sekolah dasar negeri yang pendidikannya bersifat umum. Karena, banyak orang tua yang cenderung memilih sekolah agama untuk anak-anak mereka agar mendapatkan pendidikan agama yang kuat, serta membentuk karakter yang baik sesuai ajaran agama.

Kalangan pendidik meminta agar kiranya pemerintah tidak begitu mudah memberikan izin pendirian sekolah TK yang berlanjut ke sekolah dasar, karena akan menjadi daya saing sekolah dasar negeri dan berakibat bisa tutup akibat ketiadaan murid. Lagi pula, untuk mendirikan sekolah swasta di Indonesia tidak bisa dilakukan dengan mudah, karena proses izin pendirian sekolah cukup ketat dan harus memenuhi beberapa persyaratan dan prosedur yang harus diikuti.

Dampak yang ditimbulkan dengan munculnya sekolah-sekolah swasta berbasis agama bukan saja menjadi ancaman sekolah plat merah tutup akibat ketiadaan murid, tapi guru-guru pengajar yang sudah sertifikasi akan sia-sia untuk meningkatkan pendidikan karena tidak ada murid yang akan dididik. (min).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *