NIAS (Berita): Bantuan pangan beras di 4 kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias mulai disalurkan Bulog. Sementara penyaluran. beras jenis SPHP yang dijadwalkan berdasarkan keputusan Badan Pagan Nasional (Bapanas) 5 juli 2025 urung terlaksana.
Pimpinan Cabang Bulog Gunungsitoli, M Khoiruddin mengatakan, bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM ) ini mulai disalurkan. Bantuan pangan ini merupakan paket stimulus dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli dan stabilitas ekonomi masyarakat.
“Bantuan pangan yang disalurkan pada hari ini untuk alokasi Juni – Juli hingga ditargetkan penyelesaiannya per 31 Juli 2025,” kata Khoiruddin di sela sela pembagian bantuan pangan beras itu di kantornya, Jumat (28/7/2025)..
Berdasarkan pemantauan, penyaluran beras di hari pertama dilaksanakan di halaman Kantor Cabang Bulog Gunungsitoli. Dimulai di Kecamatan Gunungsitoli bagi desa desa terdekat. Menurut Khoiruddin, hal ini dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama, dan dijadwalkan selama 5 hari ke depan.
Tampak puluhan warga memadati halaman Kantor Bulog untuk menerima bantuan pangan beras gratis itu harus mengantri
Ia menjelaskan, total bantuan pangan beras yang sedang sedang didistribusikan se-Kepulauan Nias meliputi Kota Gunungsitoli, Kabupaten Utara, Nias Barat, Nias Selatan dan Nias sekitar 787.855 untuk 1 bulan. “Jadi, kalau 2 bulannya itu sekitar 150 ribuan alokasi Juni-Juli 2025,” ujarnya.
Menurutnya, adapun KPM yang menerima bantuan pangan beras berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional dari Kemensos. Kota Gunungsitoli sebanyak 12.823, Nias Barat 10.798, Nias Utara 15.731, Nias Selatan 25.280, dan Nias 14.161.Sedangkan pola penyalurannya, ia mengaku dirinya sudah berkoordinasi dengan para kepala daerah
Sementara penyaluran beras jenis SPHP yang dijadwalkan berdasarkan keputusan Badan Pagan Nasional (Bapanas) 5 Juli 2025 urung terlaksana. Malahan mitra penjual beras SPHP nantinya diperketat dengan regulasi.
Khoiruddin menyebutkan, penyaluran beras jenis SPHP saat ini memiliki regulasi yang sangat ketat.
“Baru keluar edarannya 5 Juli 2025 dimulai lagi penyalurannya. Lalu, kenapa kita tidak nyalur karena ternyata Bapanas menetapkan persyaratan yang begitu ketat. Lantaran Kementan mensinyalir ada oplosan. Akhirnya kita sedang menyiapkan aturan yang selama ini RPK kita mudah mengambil kini dibatasi,” terangnya.
Menurutnya, berdasarkan kebijakan Bapanas, penyaluran beras SPHP untuk diperjual belikan hanya diberikan kepada 5 mitra penyalur yakni pasar rakyat, outlet binaan Pemda, koperasi merah putih, gerakan pangan murah dan sinergi dengan BUMN yang ditunjuk PT POS, PT Pupuk Holding Company, PTPN dan RNI.
“Itu pun persyaratannya diverifikasi dan ditandatangani oleh beberapa instansi terkait, Bulog dan Satgas Pangan Polres,” tegasnya.
Ditambahkan, untuk HET beras SPHP ditetapkan dengan harga jual Rp 13.100 per Kg x 5 Kg per karung berarti Rp65.500. Sedangkan harga beli Rp11.300 per Kg.
“Saat ini stok beras Bulog baik bantuan pangan maupun SPHP sebanyak 2.250 ton, aman untuk persediaan selama 3 bulan ke depan,” imbuhnya. (KZ)