MEDAN (Berita): Peringatan Gandhi Jayanti di Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, Kamis (2/10/2025), bukan sekadar seremoni budaya. Momentum lahirnya tokoh perdamaian dunia itu justru melahirkan tonggak baru bagi pendidikan lintas negara.
Dalam suasana penuh makna, USM Indonesia resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ajeenkya D Y Patil University, Pune, India, melalui teleconference di IGN Washington Hall kampus Jalan Kapten Muslim Medan.
Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan, Dr Parlindungan Purba SH MM, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah lompatan nyata kampus untuk menapaki jejaring akademik global.
“Lewat MoU ini, kita membuka jalan pertukaran mahasiswa, riset bersama, hingga pelatihan dosen dan staf. Jadi kolaborasi tidak hanya sebatas institusi, tapi juga menghubungkan mahasiswa dari dua negara,” ujarnya.
MoU tersebut diharapkan menjadi pintu masuk bagi penguatan kapasitas akademik, pertukaran pengetahuan, hingga pembangunan kolaborasi riset antara Indonesia dan India. Kehadirannya memperluas peluang mahasiswa USM Indonesia untuk mengakses pengalaman belajar internasional, sekaligus memperkaya iklim akademik kampus.
Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel, yang hadir dalam peringatan Gandhi Jayanti sekaligus menyampaikan kuliah umum bertajuk “Peluang Pendidikan di India”, menyoroti keterjangkauan pendidikan tinggi di India serta peluang beasiswa dari Indian Council for Cultural Relations (ICCR).
“India menawarkan spektrum pendidikan yang luas. Mahasiswa Indonesia dapat menjadikannya tujuan akademik sekaligus ruang untuk tumbuh secara pribadi dan lintas budaya,” katanya.
USM Indonesia sendiri terus memperkuat program internasional. Saat ini, terdapat 24 mahasiswa asing asal Timor Leste yang menempuh pendidikan di kampus tersebut. Selain itu, USM Indonesia tengah merintis pusat studi bahasa Portugal dan lembaga pelatihan bahasa Jepang yang membuka akses kerja resmi di luar negeri.
“Selain mendidik, kami memikirkan masa depan lulusan, baik sebagai profesional maupun entrepreneur. Filosofi hidup sederhana dan kerja keras Mahatma Gandhi juga kami tanamkan dalam pembentukan karakter mahasiswa,” tambah Parlindungan.
Peringatan Gandhi Jayanti tahun ini turut dihadiri tokoh daerah seperti Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut Drs Basarin Yunus Tanjung M.Si yang mewakili Gubernur Sumut, Sultan Deli ke-14 Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan M. Odi Anggia Batubara. Juga hadir Dr. Gauri Koperdekar, profesor dari India yang ditugaskan ICCR untuk mengajar di Universitas Sumatera Utara (USU), sebagai simbol eratnya jalinan pendidikan dan budaya India–Indonesia.
Kolaborasi ini menegaskan bahwa peringatan Gandhi Jayanti bukan hanya perayaan simbolik, melainkan juga ruang untuk menghidupkan nilai perdamaian, pendidikan, dan kerja sama antarbangsa. Dari Medan ke Pune, USM Indonesia kini menapaki langkah global dengan mengusung semangat Gandhi: membangun persahabatan melalui kebenaran, toleransi, dan pendidikan. (aje)













