MEDAN (Berita): Universitas Prima Indonesia (UNPRI) menorehkan capaian monumental dengan menggelar empat konferensi internasional bergengsi secara bersamaan dalam rangkaian Joint International Conferences 2025.
Kegiatan itu resmi dibuka pada Senin (10/11) di Hall Utama Lantai 10, Kampus UNPRI, Jalan Sampul No. 3 Medan Petisah.
Empat konferensi tersebut meliputi ICOLIFEMED, ICEBesMA, IFPLE, dan ICTIDE, yang diikuti 3.100 peserta dari delapan negara: Australia, China, Jepang, Turki, Malaysia, Madagaskar, India, dan Indonesia.
Kegiatan ini juga menghadirkan 405 makalah ilmiah dan 57 poster riset, menjadikannya salah satu forum ilmiah terbesar di Indonesia tahun ini.
Acara pembukaan diawali dengan sambutan virtual Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendiktisaintek RI, Prof. Apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D, kemudian dilanjutkan oleh Rektor UNPRI, Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes., AIFO-K., serta Kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, MA., Ph.D.
Dalam sambutannya, Rektor UNPRI menegaskan penyelenggaraan konferensi ini merupakan wujud komitmen UNPRI memperkuat reputasi akademik di tingkat global menuju World Class University 2025.
“Kami berterima kasih kepada seluruh panitia dan delegasi internasional. Konferensi ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tapi juga mempererat jejaring riset lintas negara,” ujar Prof. Chrismis.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, baik secara daring maupun luring, di antaranya Menteri HAM RI Natalius Pigai, Penasehat Presiden Bidang Kesehatan Letjen TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K), serta Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dalam arahannya, Prof. I Ketut Adnyana mengapresiasi konsistensi UNPRI dalam menyelenggarakan forum ilmiah lintas negara. Ia menekankan pentingnya integritas, kolaborasi, dan kesinambungan riset menghadapi tantangan global di bidang kesehatan, teknologi, lingkungan, dan pendidikan.
Sementara itu, Prof. Saiful Anwar Matondang memuji keberhasilan UNPRI menghadirkan pembicara internasional secara luring.
“Ini capaian luar biasa. UNPRI membuktikan keseriusannya memperluas jejaring akademik global dan mendorong inovasi riset berstandar internasional,” ujarnya.
Acara pembukaan semakin meriah dengan penampilan seni budaya Sumatera Utara dan hiburan mahasiswa.
Usai seremoni, para peserta mengikuti pameran poster ilmiah, kunjungan ke Rumah Sakit Royal Prima, yakni rumah sakit pendidikan utama UNPRI, serta Focus Group Discussion (FGD) bersama universitas peserta.
Ketua BPH UNPRI, Prof. Dr. Tommy Leonard, SH., M.Kn., menegaskan bahwa sebagai kampus berakreditasi unggul, UNPRI terus memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kolaborasi akademik internasional di kawasan barat Indonesia.
Menurutnya, tahun 2025 menjadi momentum penting bagi UNPRI dengan meningkatnya pengakuan internasional, termasuk keberhasilan menembus QS Asia University Rankings (QS AUR) 2026.
“Melalui empat konferensi internasional ini, UNPRI menegaskan komitmennya melahirkan gagasan inovatif, konstruktif, dan solutif bagi kemajuan masyarakat global,” ujarnya. (aje)













