Jual Menu Berbuka Puasa Medan Labuhan, Abaikan Imbauan Pemerintah 

  • Bagikan
Warga masyarakat ramai-ramai membeli menu berbuka puasa di pasar kaget di Jl. KL Yos Sudarso Km 18,5 simpang Pasar Pagi Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (26/4) sekira pukul 17:00. BeritaSore/Andi Aria Tirtayasa
Warga masyarakat ramai-ramai membeli menu berbuka puasa di pasar kaget di Jl. KL Yos Sudarso Km 18,5 simpang Pasar Pagi Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (26/4) sekira pukul 17:00. BeritaSore/Andi Aria Tirtayasa

Medan ( Berita) : MENJELANG waktu berbuka puasa, suasana di Pasar Pagi Jl. KL Yos Sudarso Km 18,5 Pasar Pagi Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, terlihat begitu ramai.

Sore hari, lokasi di simpang Pasar Pagi Pekan Labuhan itu berubah menjadi pasar kuliner yang menjual menu makanan khusus untuk berbuka puasa.

Aneka menu makanan khas Melayu pun dengan mudah akan ditemui. Mulai dari makanan yang langka hingga modern akan mudah ditemui di sini.

Kue Rasida yang merupakan makanan khas Melayu banyak dihidangkan di dalam stellling kaca. Ada juga makanan tradisional Melayu yang hanya ada saat Ramadhan tiba, seperti Jongkong dan Anyang.

“Kue Rasida, Jongkong dan Anyang hanya dijual saat bulan puasa tiba,” ujar Reza ,45, seorang penjual menu berbuka puasa kepada Waspada, Minggu (26/4) sekira pukul 17:00.

Dijelaskan Reza, kue Rasida, Jongkong dan Anyang hanya dijual saat bulan suci Ramadhan saja sedangkan pada hari-hari biasa setelah Ramadhan, sangat sulit untuk mencari atau membeli ketiga makanan khas Melayu ini.

“Itulah sebabnya, saat Ramadhan tiba, banyak warga yang datang kemari untuk membeli kue Rasida, Jongkong dan Anyang,” jelas Reza seraya menyebutkan harga kue Rasida hanya Rp 2. 000 untuk 3 potong sedangan Jongkong hanya Rp 5. 000 perbungkus.

Pasar Kaget

Ramainya warga masyarakat yang datang di pasar kaget yang khusus menjual aneka makanan dan masakan khusus untuk berbuka puasa itu ternyata mengabaikan anjuran pemerintah untuk memakai masker sebagai alat pelindung diri (ADP) dan menjaga jarak (physical distancing).

Ironisnya, tidak ada yang saling mengingatkan, sebaliknya malah mengabaikan anjuran pemerintah seolah-olah tidak mengkhawatirkan adanya wabah virus corona (Covid-19).

Seorang warga bernama Masri Tanjung ,56, warga Belawan yang sengaja datang untuk membeli Kue Rasida mengaku prihatin dengan kondisi di tengah-tengah pasar kaget tersebut yang mengabaikan imbauan pemerintah soal pemakaian masker, physical distancing dan tinggal di rumah saja.

“Sore hari menjelang berbuka, seolah-olah warga berhamburan keluar rumah untuk mencari atau membeli menu makanan untuk berbuka puasa,” sebut Masri.

Masri berharap agar masyarakat senantiasa memakai masker dan menjaga jarak saat berada di tempat keramaian, apalagi wabah Covid-19 masih menghantui bangsa ini.(att)

Berikan Komentar
  • Bagikan