MEDAN (Berita): Negara pemasok barang impor terbesar pada November 2023 adalah Tiongkok sebesar 119,36 juta dolar AS (21,41 perse ), diikuti Singapura sebesar 80,06 juta dolar AS (14,36 persen) dan Malaysia sebesar 69,40 juta dolar AS (12,45 persen).
“Nilai impor terbesar November 2023 berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 143,63 juta dolar AS,” kata Nurul Hasanudin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara di Medan Selasa (9/1/2024).
Kemudian nilai impor terbesar lainnya ampas/sisa industri makanan sebesar 60,29 juta dolar AS.
Dibandingkan Oktober 2023, nilai impor untuk sepuluh golongan barang (HS 2 dijit) pada November 2023 mengalami kenaikan sebesar 53,55 juta dolar AS atau 15,26 persen.
Sedangkan untuk golongan barang lainnya mengalami kenaikan sebesar 30,26 juta dolar AS (24,64 persen).
Jika dibandingkan dengan Januari-November 2022, kenaikan impor terjadi pada golongan
mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 81,47 juta dolar AS (16,67 persen) dan diikuti golongan gandum-ganduman sebesar 66,85 juta dolar AS (37,78 persen).
“Penurunan impor terbesar Januari-November
2023 terjadi pada golongan ampas/sisa industri makanan sebesar 54,31 juta dolar AS atau turun 10,33 persen. Diikuti oleh golongan besi dan baja sebesar 53,90 juta dolar AS yang 24,13 persen,” kata Hasan, panggilan akrab Nurul Hasanudin.
Ia menjelaskan pada nilai impor Januari – Nopember 2023 sebesar 5,324 miliar dolar AS, turun 5,79 persen dibanding posisi sama tahun 2022 sebesar 5,652 miliar dolar AS.
Selama Januari-November 2023, nilai impor untuk sepuluh golongan barang utama turun
sebesar 75,13 juta dolar AS (-1,95 persen) dibanding periode yang sama tahun 2022.
Golongan barang lainnya juga turun sebesar 252,21 juta dolar AS (-14,02 persen). Peran impor untuk sepuluh golongan
barang pada Januari-November 2023 mencapai 70,96 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 22,35 persen diikuti golongan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 10,71 persen dan ampas/sisa industri makanan sebesar 8,86 persen.
Selama Januari–November 2023 kesepuluh negara asal utama memberikan peran sebesar 82,34 persen terhadap total nilai impor melalui Sumatera Utara. Sedangkan sisanya memberikan peran sebesar 17,66 persen berasal dari negara lainnya. Nilai impor dari 10 negara utama turun sebesar 4,88 persen dibandingkan Januari-November 2022.
Nilai impor melalui Sumatera Utara November 2023 atas dasar CIF (cost, insurance
& freight) sebesar 557,45 juta dolar AS atau naik sebesar 17,70 persen dibandingkan
Oktober 2023 sebesar 473,64 juta dolar AS.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 10,13 persen
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang November 2023 dibanding
Oktober 2023, barang modal turun sebesar 30,27 persen, bahan baku/penolong
naik sebesar 23,06 persen dan barang konsumsi naik 21,32 persen.
Pada November 2023, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor
terbesar adalah gandum-ganduman sebesar 25,76 juta dolar AS (247,73 persen).
Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah bahan
kimia anorganik sebesar 7.23 juta dolar AS (-24,25 persen).
Dari total impor Sumatera Utara pada November 2023 sebesar 557,45 juta dolar AS. Impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 79,55 persen dengan nilai 443,44 juta dolar AS diikuti oleh impor barang konsumsi sebesar 14,77 persen (82,32 juta dolar AS) dan barang modal sebesar 5,68 persen (31,69 juta dolar AS).
Nilai impor November 2023 dibanding Oktober 2023, barang modal turun sebesar 30,27 persen, bahan baku/penolong naik sebesar 23,06 persen, dan barang konsumsi naik 21,32 persen. (wie)













