MEDAN (Berita): Bursa di Asia kembali diperdagangkan di zona merah, seiring dengan memburuknya kinerja saham teknologi di AS. Bursa Nasdaq mengalami koreksi 2,77 persen pada sesi penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengamat ekonomi Sumatera Utara Kamis (18/7/2024) mengatakan sentimen negatif yang berkembang di pasar saham sejauh ini belum menekan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pasalnya, pada sesi perdagangan Kamis (18/7/2024) pagi, IHSG masih mampu menguat di kisaran level 7.235 dengan peluang koreksi yang tetap terbuka.
Gunawan menilai zona merah di perdagangan Asia, telah memicu terjadinya pelemahan pada mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini Kamis (18/7/2024). Presiden AS Joe Biden akan memberikan aturan yang lebih luas bagi perusahaan produsen Chip penting yang menjualnya ke China.
Disisi lain, calon presiden Donald Trump juga menyampaikan pidato yang membuat tensi geopolitik mengalami peningkatan. Trump menyampaikan bahwa Taiwan harus membayar pertahanan kepada AS.
“Pada sesi perdagangan Kamis pagi, IHSG masih mampu menguat di kisaran level 7.235 dengan peluang koreksi yang tetap terbuka,” ungkap Gunawan.
Selanjutnya, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi kembali mengalami pelemahan di level 16.150 per dolar AS. Rupiah melemah ditengah minimnya sentimen pasar. Tidak ada agenda ekonomi penting yang pada dasarnya sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan di hari ini Kamis . Dan tekanan pada pasar keuangan ditanah air sejauh ini lebih dikarenakan oleh faktor eksternal.
Gunawan memperkirakan IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 7.200 hingga 7.250, dan mata uang rupiah berpeluang bergerak dalam rentang 16.180 hingga 16.250.
Sementara itu, harga emas juga relatif mengalami tekanan dengan ditransaksikan lebih rendah dari perdagangan sore kemarin. Harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran di level $2.461 per ons troy nya. (wie)















