MEDAN (Berita): Afriwan, pengusaha sate Padang Al Fresco Afriwan mengaku senang ikut terlibat di event digelar Bank Indonesia (BI) yakni Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2024 yang berlangsung 3-7 Juli 2024 di Istana Maimun dan Deli Park Medan.
KKSU ditutup Minggu (7/7/2024) dilanjutkan dengan acara yang diinisiasi BI yakni Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) MedanRun 2024 di Lapangan Benteng Medan.
Acara itu diikuti 3000 peserta, terdiri dari 2.500 murni peserta dan 500 dari Forkopimda Sumut.
Afriwan kepada wartawan Sabtu (6/7/2024) mengatakan lewat momen ini para pelaku UMKM seperti dirinya bisa memperkenalkan produk lebih luas ke masyarakat, sekaligus mendongkrak omset penjualan.
KKSU 2024 digelar Bank Indonesia telah dibuka pada Rabu (3/7/2024) lalu oleh Pj Gubsu H Agus Fatoni bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung di pelataran halaman Istana Maimun Medan.
KKSU dirangkai dengan ajang North Sumatera Invest (NSI) 2024.
Sebanyak 300 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mulai dari kuliner, fashion, hingga kerajinan tangan dilibatkan dalam event tersebut.
Di Delipark Mal, tepatnya di pelataran Rivapark, ada beragam kuliner bisa dinikmati di sana. Salah satunya Sate Padang Al Fresco yang menurut pengunjung bikin nagih.
“Kuah satenya kental, dan aromanya bikin mengundang, enggak pelit taburan bawang gorengnya,” ucap Ara, warga Jalan Karakatau Medan, Sabtu (6/7/2024).
Di gerobak Sate Padang Al Fresco ini pengunjung bisa menikmati beragam pilihan daging sate seperti ayam, sapi, kambing, usus, dan lidah. Seporsi sate tersebut dibanderol Rp26 ribu saja. Bebas pilih daging satenya.
“Dulu sate kita lengkap, ada cumi-cumi dan kerang. Tapi, karena bahan baku seafood itu mahal, sekarang kita enggak jual itu lagi,” kata salah satu owner Sate Padang Al Fresco, Afriwan.
Dia menuturkan rasa sedap dari kuah sate kaya rempah itu didapat dari resep yang diturunkan orang tuanya.
“Resepnya itu sudah dimodifikasi atau disesuaikan dengan selera nusantara. Ini karena ada juga orang yang tidak terlalu suka dengan bumbu kunyit yang menyengat,” ungkapnya.
Afriwan menceritakan, usaha yang dirintis bersama kakak sulungnya sejak 2005 ini sudah mengalami pasang surut. Namun, sejak 2009 Al Fresco terus memperlebar pemasarannya dengan membuka cabang-cabang baru. Kini sudah ada 10 gerai di Kota Medan, termasuk di Plaza Medan Fair, Lotte Mart, dan baru-baru ini dibuka di Binjai.
“Cabang pertama dibuka di Jalan Setiabudi, di depan pom bensin arah pintu pintu masuk mau ke Tasbih pada tahun 2009,” ucapnya.
Sedangkan Al Fresco yang ada di Jalan Prof HM Yamin (Jalan Serdang), kata Afriwan, merupakan cabang ketiga yang dibuka pada 2014.
Ide memunculkan sate ini, dijelaskan Afriwan lantaran abangnya yang merantau ke Medan dari Padang. Kebetulan orangtuanya juga memiliki usaha sate di Padang, namun rasa yang di Kota Medan, sudah di upgrade menjadi resep nusantara. Sehingga dengan penggunaan rempah-rempahnya juga dapat diterima lidah masyarakat Sumatera Utara.
“Kalau sebutan merek Al Fresco itu kita ngambil dari bahasa Italia, artinya tempat nongkrong,” jelasnya.
Sebagai mitra Bank Indonesia yang dilibatkan dalam kegiatan ini, Afriwan mengaku omset yang diperolehnya cukup terdongkrak.
“Penjualan satu harinya kemarin bisa mencapai Rp3 juta,” sebutnya.
Afriwan optimis nominal tersebut bisa meningkat lagi, seiring dengan akhir pekan. Itu lantaran banyak pendatang dari luar kota seperti Aceh dan Pekan Baru, Padang yang berkunjung ke mal tempat berlangsungnya KKSU 2024 ini. (wie)















