MEDAN (Berita): Nilai piutang perusahaan pembiayaan terus mencatatkan pertumbuhan, meskipun laju pertumbuhannya mulai melandai.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien mengatakan hal itu Jumat (20/12/2024).
Ia menyebut hingga Oktober 2024, total piutang mencapai Rp23,22 triliun, tumbuh 7,59 persen (yoy) (Desember 2023: 16,24 persen yoy).
“Penyaluran pembiayaan didominasi oleh sektor produktif, yang berkontribusi sebesar 91,36 persen dari total pembiayaan,” katanya.
Sektor perdagangan menjadi penerima kontributor dengan porsi 31,36 persen, diikuti oleh sektor pertanian yang berkontribusi 10,60 persen. Dominasi pembiayaan produktif ini mencerminkan upaya penguatan di sektor riil.
Dilihat berdasarkan jenis penggunaan, pembiayaan multi guna masih mendominasi dengan porsi 56,96 persen dengan pertumbuhan 5,43 persen.
Selanjutnya, pembiayaan modal kerja mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, yaitu sebesar 38,73 persen yoy, sementara pembiayaan investasi bertumbuh sebesar 3,28 persen yoy.
Adapun risiko yang terkait dengan perusahaan pembiayaan tetap terkendali dengan rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) masih dapat ditahan dalam level yang terjaga sebesar 2,47 persen.
Pertumbuhan pembiayaan modal ventura di Oktober 2024 bertumbuh sebesar 24,25 persen yoy (Desember 2023: 11,51 persen yoy), dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp445 miliar (Desember 2023: Rp385 miliar). (wie)