BESITANG ( Berita ) : Diduga akibat aksi illegal tapping yang dipicu banyaknya volume minyak mentah milik Pertamina yang tumpah menimbulkan kebakaran trunkline 6″ di jalur produksi Field Rantau menuju ke Terminal Pangkalansusu, persisnya di Lingk III Kel. Bukit Kubu, Kec.Besitang, Jumat (6/8).
Kebocoran minyak mentah mengalir ke dalam parit ditepian persawahan milik warga.
Kebakaran diketahui sekira pukul 16:24 oleh tim pipechecker. Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) dari Rantau, Aceh Tamiang, dan paangkalansusu langsung dikerahkan ke lokasi dan api akhirnya berhasil dipadamkan sekira pukul 17:46.
Kebakaran ini menyebabkan sejumlah tanaman petani,seperti pohon pisang dan pohon kelapa sawit yang berada di tepi parit lokasi tumpahan minyak turut terbakar.
Termasuk pipa pembuangan limbah milik PT SJMS sepanjang ratusan meter.
Pantauan Wartawan di lapangan, Sabtu (7/8), pipa minyak yang bocor sudah diklamdan di seputar lokasi pipa tersebut terlihat telah dipasang seperti garis polisi.
Di sisi kiri dan kanan parit sepanjang ratusan meter tampak hangus bekas dilalap api.
Meskipun kebocoran sudah dapat diatasi, tapi insiden ini masih menyisakan tumpahan minyak mentah bercampur air di dalam parit sepanjang kurang lebih1 Km.
Aroma minyak mentah dirasakan masih cukup menyengat.Sejumlah pekerja perusahan Migas itu tampak masih siaga dan sebagiannya menguras minyak dari dalam parit dengan menggunakan material khusus.
Minyak yang telah diserap kemudian diperas ke dalam wadah timba plastik, lalu dimasukan ke dalam jerigen.
Akibat tumpahan minyak, lingkungan parit di seputar areal pertanian di Lingk III dan Lingk V menjadi tercemar. Sejumlah ikan sawah, seperti ikan sepat dan belut di dalam parit tampak mengapung di permukan akibat air parit telah terkontaminasi minyak mentah.
Manager Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT SJMS, Sugianto,ditemui Wartawan di lokasi kejadian mengatakan, akibat peristiwa ini, sepanjang 290 meter pipa HDPE saluran limbah hangus terbakar.
Ia belum menghitung total berapa nilai kerugian perusahaan akibat kejadian ini.
Legal Officer Pertamina Rantau Field, Pandi, menyatakan,ada indikasi insiden ini terjadi akibat aksi illegal tapping. Namun begitu, untuk memastikannya, Pertamina bersama pihak kepolisian akan melakukan investigasi lanjutan, katanya.
Disinggung masih banyak terdapat tumpahan minyak di dalam parit, ia mengatakan, saat ini tim lagi bekerja melakukan pembersihan. “Tim lagi bekerja,” ujarnya.
Ditanya berapa barel minyak yang tumpah, ia belum dapat merinci. Menurut dia, pada saat insiden terjadi sedang tidak ada kegiatan pemompaan minyak dari Rantau ke terminal Pangkalansusu.
Terkait adanya pihak yang merasa dirugikan akibat terjadinya peristiwa ini, pihak Pertamina berjanji siap mengganti. “Kalau ada kerugian kita ganti,” ujarnya seraya menegaskan.
Dalam siaran pers yang diterima Wartawan, Manager Communication Relations & CID Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, Handri Ramdhani, menyampaikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini dan penyebab kebakaran masih dalam penyidikan. (Wsp)














