Tepian Tangga Desa Siwalawa Retak Dan Amblas

  • Bagikan
Berita Sore/Menghadapi Sarumaha. Pemerintah Desa bersama BPD dan LPM Desa Siwalawa melaksanakan aksi gotong royong untuk menutup rongga-rongga tanah yang sudah amblas dengan menggunakan batu dan semen, serta melakukan pembersihan saluran drainase, Sabtu (10/10)
Berita Sore/Menghadapi Sarumaha. Pemerintah Desa bersama BPD dan LPM Desa Siwalawa melaksanakan aksi gotong royong untuk menutup rongga-rongga tanah yang sudah amblas dengan menggunakan batu dan semen, serta melakukan pembersihan saluran drainase, Sabtu (10/10)

TELUKDALAM (Berita): Akibat hujan deras sejak tanggal 5 Oktober 2020 menyebabkan tepian “Bawagoli” (tangga) Desa Siwalawa, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara mengalami keretakan dan terjadi pergeseran tanah (amblas). Kejadian ini diketahui Kamis tanggal 08 Oktober 2020.

Untuk mengatasi keretakan dan pergeseran tanah yang sudah terjadi, Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Siwalawa melaksanakan gotong royong untuk menutup rongga-rongga tanah yang sudah amblas dengan menggunakan batu dan semen, serta melakukan pembersihan saluran drainase, Sabtu (10/10/2020).

Hasil pantauan Berita di lapangan selain tepian tangga yang retak dan amblas, juga bangunan lain seperti bronjong mengalami penurunan sekitar 5 Cm sampai 10 Cm dari kondisi sebelumnya. Bahkan saluran drainase mengalami banyak kerusakan sehingga saat banjir merembes ke permukaan tanah. Kesaksian  warga desa setempat bahwa kerusakan saluran drainase terjadi setiap saat dikarenakan terjadinya pergeseran tanah yang hingga saat ini belum berhenti.

Ketua BPD Siwalawa, Walaupun Sarumaha,S.Pd.,M.A.,M.I.P., saat dikonfirmasi mengungkapkan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar sebaiknya perlu dibangun saluran drainase sampai ke sungai “Gomo” dengan panjang sekitar 500 meter dan disertai dengan pemasangan bronjong sebanyak sekitar 1500 buah untuk memperkokoh daerah permukiman Desa Siwalawa sebagai salah satu Desa tertua di wilayah Kecamatan Fanayama.

“Bila pembangunan ini dapat terwujud maka permukiman penduduk Desa Siwalawa bisa tercegah dari ancaman longsor yang lebih besar. Sebab Desa Siwalawa pernah mengalami peristiwa bencana longsor yang sangat memilukan pada tahun 2001 dan tahun 2005 dimana sejumlah rumah penduduk tertelan kedalam tanah tanpa meninggalkan bekas termasuk tangga desa pada saat itu rusak total,” ujar Walaupun Sarumaha.

Menurutnya bila pembangunan saluran drainase dan bronjong itu hanya diharapkan dari dana desa setiap tahun pasti sangat tidak cukup. Karena terbukti sudah 3 tahun dana Desa Siwalawa dialokasikan untuk pembangunan saluran drainase dan bronjong tetapi hingga saat ini belum mampu terselesaikan sampai ke sungai “Gomo” disebabkan anggaran dana desa setiap tahun sangat terbatas.

“Dengan kondisi ini, masyarakat Desa Siwalawa Kecamatan Fanayama sangat mengharapkan perhatian dan belaskasihan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Selatan, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat kiranya dapat membantu untuk pembangunan saluran drainase dan bronjong agar permukiman penduduk Desa Siwalawa aman dari bencana tanah longsor,” harap Sarumaha.

Kemarin, seusai melaksanakan gotong royong, Kepala Desa Siwalawa, Balazizokho Sarumaha,S.Pd., mengatakan pembangunan “Bawagoli” (tangga) Desa Siwalawa hampir selesai dikerjakan melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2020. “Namun pembangunan ini sedikit terkendala faktor curah hujan dan juga dikarenakan tepian tangga yang sedang kita bangun mengalami keretakan dan terjadi pergesaran tanah (amblas). Mudah-mudahan dengan upaya yang kita lakukan hari ini bisa mencegah kerusakan yang lebih besar,” ujar Balazizokho Sarumaha.

Pada saat gotong royong turut hadir Kepala Desa Siwalawa, para Pimpinan dan Anggota BPD, Sekretaris Desa, Kepala Seksi, Kepala Urusan, Kepala Dusun dan Staf serta Ketua dan Anggota LPM Desa Siwalawa Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan. Kegiatan tersebut terlaksana dengan baik berkat kerja sama dan kekompakan antara Pemerintah Desa dengan BPD yang diwujudkan melalui pembangunan yang nyata dan pengabdian kepada masyarakat. (mhs)

Berikan Komentar
  • Bagikan