Satu Warga Desa Nagori Dimakamkan Dengan Protap Covid-19

  • Bagikan
Pasca meninggalnya almarhum, sejumlah warga menjalani pemeriksaan darah menggunakan rapid test.
Pasca meninggalnya almarhum, sejumlah warga menjalani pemeriksaan darah menggunakan rapid test.

SIMALUNGUN (Berita): Seorang warga Desa (Nagori) Pamatang Simalungun Kec. Siantar, Kab. Simalungun, dimakamkan oleh petugas medis lengkap memakai alat pelindung diri (APD) sebagaimana protap (prosedur tetap) pemakaman pasien covid-19.

Almarhumah berinisial SW, 40, sebelum meninggal, sempat dirawat beberapa saat di RS Vita Insani Pematangsiantar. Dia masuk rumah sakit Senin (6/4) dinihari sekira pukul 01.30 karena mengalami keluhan sesak, batuk dan muntah. Almarhumah menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 03.00 dan tidak ada catatan berstatus ODP ( Orang Dalam Pantauan) maupun status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19.

Pemakaman almarhumah dengan protap Covid-19 di TPU Muslim sudah disetujui keluarga dan dilakukan hari itu juga sekira pukul 12:00. Acara pemakaman juga disaksikan Camat Siantar, Daniel Silalahi,  Kapolsek Bangun, AKB B Manurung, Kades (Pangulu) Pamatang Simalungun, Mangihut M Manik, Babinsa,  Bhabinkamtibmas, keluarga dan masyarakat.

Kepala Desa Pamatang Simalungun, Mangihut M Manik, saat dihubungi membenarkan adanya salah seorang warganya meninggal dunia di RS Vita Insani Pematangsiantar. Dia menjelaskan warganya itu masuk rumah sakit Senin (6/4) dinihari.

” Sekitar pukul 01:30 Wib almarhumah mengalami sesak, batuk dan muntah, selanjutnya dilarikan ke rumah sakit.  Dan sekitar pukul 03:00 Wib terdengan kabar meninggal dunia,” ujar Mangihut.

Lebih lanjut dia mengatakan, dari rumah sakit almarhumah langsung dikebumikan ke TPU Muslim Pamatang Simalungun. ” Selama ini almarhumah tidak dalam status ODP atau PDP. Namun sesuai dengan pentunjuk Dinas Kesehatan harus dikebumikan sesuai dengan SOP Covid-19 dan sudah mendapat persetujuan dari pihak keluarga,” jelasnya.

Pasca kejadian ini, rumah almarhumah dan rumah tentangga sekitarnya disemprot dengan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corina. ” Sudah kita lakukan tadi penyemprotan bersama Karang Taruna dan selanjutnya keluarga serta tetangga juga akan di cek kesehatannya dengan alat rapid test oleh Dinkes Simalungun dan Puskesmas Rambung Merah,” terang Mangihut. 

Sementara itu Kepala Puskesmas Rambung Merah, dr Sahat Sidauruk mengatakan bahwa almarhumah meninggal dikarenakan gangguan pola pernapasan sehingga menyebabkan kematian. ” Kalau kematiannya karena virus corona atau tidak belum dapat dipastikan karena sampai pasien meninggal dunia belum dilakukan pemeriksaan sweb,” tuturnya. 

Terpisah, Humas Posko Percepatan Penangan Covid-19 Kab. Simalungun, Wasin Sinaga, mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mendengar kabar meninggalnya salah seorang warga di Nagori Pamatang Simalungun. ” Sesuai dengan informasi yang kami terima bahwa almarhumah selama ini punya keluhan asam lambung, terkait Covid-19 belum dapat di pastikan,” kara Wasin.  

Panik

Begitu informasi tentang meninggalnya almarhumah dan akan dimakamkan dengan protap pemakaman pasien covid-19, membuat warga setempat panik dan kebingungan. Warga tidak menyangka pemakaman dilakukan dengan protap covid-19, karena almarhum diketahui tidak termasuk pasien dalam pemantauan maupun pengawasan terkait covid-19 oleh tim medis. 

” Jujur kita sempat panik dan bingung, begitu melihat tim medis lengkap memakai pakaian alat pelindung diri datang kemari (Pamatang Simalungun),” ucap salah seorang warga.

Pemakaman almarhumah dari rumah sakit langsung ke TPU Muslim. Warga setempat maupun wartawan tidak dibenarkan menyaksikan proses pemakaman secara dekat. Sedangkan jenazah almarhumah dibawa menggunakan mobil ambulance dan dimakamkan oleh petugas lengkap menggunakan APD atau baju astronot.(waspada.id)

Berikan Komentar
  • Bagikan