Pemkab Bireuen Setuju Penolakan UU Cipta Kerja

  • Bagikan
\ Bupati Bireuen Muzakkar A Gani bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen Rusyidi Muchtar menandatangani nota kesepahaman penolakan UU Cipta Kerja,yang diajukan mahasiswa (Berita Sore Rizal Jibro)
Bupati Bireuen Muzakkar A Gani bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen Rusyidi Muchtar menandatangani nota kesepahaman penolakan UU Cipta Kerja,yang diajukan mahasiswa (Berita Sore Rizal Jibro)


BIREUEN (Berita): Setelah perjuangan mahasiswa dari berbagai Universitas di Bireuen, dalam demontrasi dua tahap, di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen, akhirnya Pemerintah Kabupaten Bireuen setuju menolak UU Cipta Kerja.

Penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja, oleh Pemerintah Kabupaten ditanda tangani Bupati Bireuen Muzakkar A Gani bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen Rusyidi Muchtar, dari pihak Mahasiswa Yugaswara yang menangani petisi tersebut.

Setelah didesak para mahasiswa , dalam demokrasi dua tahap, akhirnya pada Senin (12/10)di setujui penolakan Undang Undang Cipta Kerja oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen.Penandatanganan nota kesepahaman menolak itu.

Dihadapan Muspida Kabupaten Bireuen dan ratusan mahasiswa dan masyakarat menyaksikannya,sebab mahasiswa diizinkan masuk ke kompleks halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen,termasuk sejumlah anggota lainnya.

Memang sebelumnya perjuangan mahasiswa luar biasa menurut Yogaswara bersama Sibran Malasi,telah menurunkan mahasiswa sekitar 300 orang baik tahap pertama dan kedua hari ini,cukup memanas mahasiswa sebab miniatur karenda jenazah.

Yang dibuat dari kain batik dibakar, pertanda demokrasi sudah mati di negara kita ini, sebut Sibran Malasi, Ketua HMI Kabupaten Bireuen bersama Koordinasi Lapangan Mahasiswa Yugaswara,sehingga membumbung tinggi asap hitam dari dibakar ban mobil bekas ini dan keranda jenazah.

Menambah semangatnya mahasiswa memperjuangkan menolak UU Cipta Kerja,bisa dilakukan Pemerintah Kabupaten Bireuen, akhirnya dengan penuh rasa tanggung jawab Bupati Bireuen Muzakkar A Gani bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen Rusyidi Muchtar.

Menanggapi dan menandatangani petisi yang diajukan mahasiswa, sambil “salawat badar”,itu, Alhamdulillah, perjuangan kita semua sudah terwujud, sebut Malasi.(RJ)

Berikan Komentar
  • Bagikan