Pemerintah Harus Maksimal Fungsikan Penanganan Covid-19

  • Bagikan
DADANG Dermawan
DADANG Dermawan

MEDAN (Berita): Pengamat Sosial Dadang Dermawan mengatakan, pemerintah harus benar memfungsikan penanganan Covid-19 secara maksimal.

Ini harus dilakukan, ditandai banyaknya keluhan masyarakat yang kecewa akan pelayanan pandemi ini.

Demikian Dadang menjawab, Berita, Rabu, (1/6) menyikapi kekecewaan masyarakat luas di Sumut dan berbagai daerah lainnya di Indonesia.

Lebih jauh dikatakan Dadang, pihaknya yang melakukan pengamatan dan tinjauan ke berbagai daerah umumnya rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk memberikan pelayanan wabah ini, hasilnya, ketidak siapaan rumah sakit, medis, sumber daya manusia (SDM) dan juga manajemen dari ketiga otoritas pelayanan itu sendiri membuat masyarakat kecewa, sebut Dadang.

Ketiga otoritas yang melaksanakan protokol kesehatan yakni pemerintah, rumah sakit dan tim medis sebagai garda terdepan belum memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Contoh sebut saja kekecewaan masyarakat tentang terpapar positif di rumah sakit, mereka tidak diberikan pelayanan maksimal.

Sebab, selama terjadi pandemi ini, fungsi dan tugas pelayanan sebagai pelaku protokoler kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta manajemen dari berbagai daerah dan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah belum menunjukkan manajemen yang baik,sebutnya.

Masyarakat sendiri, kata Dadang, secara protokol kesehatan mau tidak mau masyarakat harus bisa menerima semua ketentuan dari protokoler kesehatan sesuai anjuran pemerintah berdasarkan ketentuan World Health Organization (WHO)

“Virus ini nyata walau tidak kelihatan. Yang menjadi persoalan, bagaimana penanganannnya. Walau tidak kelihatan tapi pengaruhnya dapat menyebabkan kematian.

Contohnya, pelayanan alat kesehatan seperti Swab dan alat pendukungnya seperti cairannya, ketersediaannya juga masih terbatas,ujar Dadang

Sementara hasil Swab itu harus menunggu beberapa hari.

Dari kasus yang muncul, diantara menunggu waktu keluarnya hasil Swab, pasien sempat meninggal.

Padahal, belum tentu si pasien adalah Covid-19.

“Inilah yang terjadi di masyarakat, dilematis memang,” ucap Dadang.

Masyarakat Takut Ke RS

Dengan munculnya berbagai kasus di masyarakat, yang merujuk pada kekuatiran masyarakat berobat ke rumah sakit, karena tidak ingin dikatakan tertular Covid-19, tidak lain kata Dadang, mengembalikan kepercayaan masyarakat, baik pemerintah, rumah sakit dan para medis harus melakukan pelayanan secara maksimal terutama hasil test Swab yang sekarang ini adalah hasil test yang dianggap akurat untuk mengetahui secepatnya pasien positif atau negatif Covid-19.

“Ini adalah tantangan besar bagi pemerintah, tidak terkecuali di daerah, diharapkan para kepala daerah harus memperhatikan pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya karena kita menilai pelayanan yang diberikan masih buruk.

Good Will Ditengah Pandemi

Ditengah pandemi ini kata dosen USU ini, dibutuhkan dan keinginan yang baik (good Will) dalam memberikan penanganan wabah ini, seperti pemerintah, rumah sakit dan para medis itu sendiri untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakatnya.

Indikasi Korupsi

“Ditengah pandemi ini juga kita harapkan tidak akan terjadi indikasi korupsi. Walaupun tidak bisa dipungkiri, para pengusaha maupun pemburu rente mencoba untuk melakukan indikasi korupsi dalam pengadaan peralatan medis dan anggaran dalam pelaksanaan Covid-19 ini,” ucap Dadang.

New Normal

Menyikapi New Normal yang diberlakukan saat ini, kita mengharapkan kesadaran masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan seperti tetap memakai masker bila keluar rumah, menjaga kebersihan.

“Tetap mawas diri dan menjaga jarak dari kerumunan orang banyak. serta harapan kita kepada pemerintah untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat yang sampai saat ini belum optimal dilakukan pemerintah”tutupnya.
(lin)

Berikan Komentar
  • Bagikan