Paul McCartney Serukan Tutup Pasar Basah China

  • Bagikan
Musisi legendaris, Paul McCartney, menyerukan penutupan pasar basah di China karena disebut-sebut menjadi pangkal penyebaran virus corona. (darkmoon1968/Pixabay)
Musisi legendaris, Paul McCartney, menyerukan penutupan pasar basah di China karena disebut-sebut menjadi pangkal penyebaran virus corona. (darkmoon1968/Pixabay)

Jakarta (Berita): Musisi legendaris, Paul McCartney, menyerukan penutupan pasar basah di China karena disebut-sebut menjadi pangkal penyebaran virus corona.

McCartney melontarkan seruan ini usai mempelajari teori belum terbukti mengenai kaitan corona dan “pasar basah”, sebutan untuk pasar di mana hewan dijajakan dan lantainya kerap basah karena penjual membersihkan langsung barang dagangannya.

Meski belum terbukti, kini memang berkembang teori bahwa virus corona berasal dari pasar basah di Wuhan, di mana Covid-19 ditularkan melalui daging kelelawar ilegal.

“Saya berharap ini semua dapat membuat pemerintah China berkata, ‘Baik. Kita harus benar-benar higienis di sini.’ Jujur saja, memakan kelelawar memang seperti zaman pertengahan,” tutur McCartney kepada pembawa acara radio, Howard Stern.

Mendengar pernyataan itu, Stern kemudian menimpali, “Mereka tidak akan menutup pasar-pasar basah itu, padahal pasar itu yang menyebarkan masalah ke kita. Sangat meresahkan, bukan?”

Mantan personel The Beatles itu kemudian membahas sederet wabah lainnya dari China yang sempat meresahkan dunia, seperti SARS hingga flu burung.

“Rasanya tidak salah juga untuk menyalahkan pasar-pasar basah itu. Rasanya SARS, flu burung, dan semua penyakit yang pernah meresahkan kita… Sebenarnya buat apa? Hanya karena praktik zaman pertengahan ini. Mereka harus membersihkan tindakan mereka. Jika tidak, saya tidak tahu lagi,” tuturnya.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai petisi untuk memboikot pasar-pasar basah di China, McCartney mengaku memahami dua kubu yang berseteru karena di satu sisi, banyak pekerjaan dipertaruhkan.

“Saya paham pasti ada kubu yang berkata orang sudah melakukan ini sejak lama, dan memang begitu seharusnya. Namun, orang-orang juga melakukan perbudakan sejak lama. Pada satu titik, kalian memang harus mengubah beberapa hal,” katanya seperti dikutip The Guardian. (cnn/has)

Berikan Komentar
  • Bagikan