Panen Perdana Bawang Merah Di Dolokmasihul

  • Bagikan
Teks Fhoto: BUPATI Serdang Bedagai H Soekirman didampingi Kepala BPTP Sumut, DR Khadijah El Ramija dan Kepala Dinas Pertanian Sergai, Radianto Panjis, SP, MMA, pada panen perdana bawang merah di Dolokmasihul, Rabu, (22/4). Berita Sore/Azwen
Teks Fhoto: BUPATI Serdang Bedagai H Soekirman didampingi Kepala BPTP Sumut, DR Khadijah El Ramija dan Kepala Dinas Pertanian Sergai, Radianto Panjis, SP, MMA, pada panen perdana bawang merah di Dolokmasihul, Rabu, (22/4). Berita Sore/Azwen

SERGAI (Berita): Bupati Serdang Bedagai H Soekirman lakukan panen perdana bawang merah milik kelompok tani di Lingkungan VIII Pekan Dolokmasihul, Rabu (22/4).

Panen perdana bawang merah di hadiri Bupati Sergai H Soekirman, Dandim 0204 Deliserdang Letkol Kav Syamsul Arifin, Kepala Dinas Pertanian Sergai, Radianto Panjis, SP, MMA, Kepala BPTP Sumut Dr Khadijah El Ramija, Camat Dolokmasihul Gunawan, Kepala Desa Pekan Dolokmasihul, dan Kelompok Tani Holtikultura.

Bupati Sergai H Soekirman dalam kata sambutannya mengatakan, ia sudah pernah mengunjungi kelompok tani perkotaan atau yang diistilahkan sebagai “urban agriculture” di beberapa tempat.

“Baik yang ada di Indonesia tepatnya di Ibukota Jakarta sampai mancanegara seperti di Bangkok, Thailand dan Tokyo, Jepang,” ucapnya.

Maka itu ia merasa bangga dan mengapresiasi tinggi komunitas urban agriculture yang ternyata hidup dan berkembag di Kabupaten Sergai, seperti kelompok tani Holtikultura Mandiri yang kita tinjau pada hari ini.

Ia memuji dedikasi kelompok Holtikultura Mandiri yang disebutnya mengutamakan aksi dan karya nyata dibandingkan sekadar wacana dan kata-kata.

Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan Pemkab Sergai melihat potensi pariwisata yang besar di Desa Dolokmasihul sehingga hari ini kita resmikan destinasi agrowisata di tempat ini.

Seperti yang kita lihat bersama, cukup banyak atraksi tani yang bisa menarik wisatawan.

Mulai dari proses panen bawang merah, panen tomat, menyaksikan budidaya jahe dan memetik langsung buah nanas.

Selain itu, pengunjung juga bisa melihat budidaya ikan air tawar, ternak kambing dan ternak sapi.

Jadi orientasi agrowisata di mana durasi wisatanya tergolong singkat namun cukup untuk melihat banyak hal menarik, bisa terpenuhi di sini.

Sehingga akan lebih sempurna jika agrowisata ini nantinya dilengkapi dengan unsur pemandu wisata atau guide yang bisa menjelaskan secara lengkap detail masing-masing objek dan kegiatan yang dinikmati wisatawan.

Selain itu, potensi kuliner dan suvenir juga bisa dilirik untuk menambah nilai ekonomis.

Kolaborasi ketiga hal tersebut, yaitu atraksi wisata menarik, makanan yang eksotis dan berkualitas serta buah tangan yang bisa dibawa pulang tentu menjadikan agrowisata jadi pilihan banyak orang.

Mereka berharap program ini juga bisa meningkatkan taraf kualitas hidup dan profesionalisme petani lokal di Sergai.

Mereka berharap setelah pandemi Covid-19 usai, agrowisata di Dolokmasihul bisa lebih berkembang.

“Semoga tahun depan semua potensi yang ada bisa dikembangkan secara maksimal,” ucapnya.

Mereka juga berpesan kepada segenap pihak agar benar-benar bersatu padu menjalankan protokol kesehatan sebagai usaha untuk menuntaskan tantangan pandemi Corona.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Sergai Radianto Panjis, SP, MMA menyampaikan bahwa di Sergai terdapat kurang lebih 8 sampai 10 Kecamatan yang sudah mengembangkan komoditi bawang merah dan setiap tahunnya mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian Sumut.

Hari ini di Desa Melati juga dilakukan penyerahan 1 ton bibit bawang merah untuk ditanam oleh para petani.

“Insya Allah kedepannya kita optimis bisa mendapatkan predikat sebagai Kabupaten swasembada bawang merah,” ucapnya.

Mereka menginformasikan pada hari ini selain panen perdana bawang merah juga dilakukan panen tomat yang ditanam di wilayah perkotaan atau agrotani, selain itu ada komoditas jahe, cabe merah, nanas serta lainnya yang yang menjadi bagian dari hasil produksi Kelompok Tani Holtikultura Mandiri Kecamatan Dolok Masihul.

Kabupaten Sergai baru mendapat kabar bahagia lain dengan ditetapkannya ubi kayu varietas “Gondo Surawijaya” sebagai salah satu varietas lokal yang diakui oleh pemerintah lewat keluarnya surat tanda daftar varietas tanaman nomor: 1402/PVL/2020 bertanggal 29 Januari 2020 yang dirilis oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Pangan dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

“Sehingga ubi Gondo Surawijaya dicatat dalam Daftar Umum Perlindungan Varietas Tanaman serta diumumkan dalam berita resmi,” kata Radianto. (Azwen)

Berikan Komentar
  • Bagikan