Lagi, Warga Tebingtinggi Berstatus PDP Negatif Meninggal

  • Bagikan
Pemakaman seorang PDP negatif warga T.Tinggi sesuai protokol Covid-19. Sabtu (25/05). BeritaSore/Edwin Dhani
Pemakaman seorang PDP negatif warga T.Tinggi sesuai protokol Covid-19. Sabtu (25/05). BeritaSore/Edwin Dhani

Tebingtinggi (Berita) : Lagi satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) warga Tebingtinggi dengan status hasil ravid test Negatif Covid-19 meninggal dunia, Sabtu (25/04) disalah satu rumah sakit Tebing Tinggi.

Pasien berjenis kelamin laki laki dan berusia 59 tahun itu dimakamkan sesuai protokol covid di belakang Taman Bahagia Tebing Tinggi.

Tercatat sampai saat ini sudah dua orang warga Kota Tebing Tinggi meninggal dengan status PDP Negatif berdasarkan hasil ravid test dan keduanya dimakamkan sesuai SOP dan Protokol Covid-19.

Walikota Tebing Tinggi, Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM saat pemakaman mengatakan,  pasien yang dimakamkan hari ini sebenarnya belum bisa ditegakkan sebagai positif corona.

Karena riwayat penyakit yang bersangkutan memiliki penyakit jantung koroner dan komplikasi penyakit lain.

Disamping itu, memang ada sedikit gangguan pada parunya. Masuk ke rumahsakit tadi malam dengan kondisi kritis. Dan untuk kiranya prosesnya ini menuju pada kewaspadaan, ditegakkanlah pasien ini sebagai seorang PDP dengan catatan hasil pemeriksaan ravid test negatif, jelas Umar.

Dalam pemeriksaan, lanjut Umar, penyakitnya semakin memberat dan akhirnya mengembuskan nafasnya yang terakhir.

Sesuai dengan ketentuan, bagaimanapun pasien penyakit itu kalau sudah ditegakkan PDP maka pemakamannya dilakukan secara protokol pemakaman covid dan itu yang kita lakukan hari ini.

“Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda yang menunjukkan hasil tesnya dia positif corona “, kata walikota.

Kepada warga masyarakat walikota menegaskan tidak perlu takut terhadap pemakaman pasien covid kalau sudah dilakukan prosedur sesuai dengan protokol kesehatan yang ada.

Kalau jenazah sudah dimakamkan dengan proses dimandikan dan dibersihkan dengan disinfektan lalu dikasi kain kafan dan dibungkus lagi dengan plastik dan disemprot lagi dengan disinfektan serta dimasukkan kedalam peti dan petinya disemprot lagi dengan disinfektan, dan petinya dikunci serta dibalut lagi dengan plastik, maka tidak ada lagi virusnya yang keluar.

“Barang kali pemahaman dari masyarakat tentang ini masih kurang maka kita menyatakan edukasi-edukasi ini perlu kita lakukan “, tegas Umar Zunaidi. (Win)

Berikan Komentar
  • Bagikan