Dalam Sehari Corona Saudi Bertambah 1.132 Kasus

  • Bagikan
Jalan protokol di Kota Suci Makkah kosong melompong. Kota ini menderita peningkatan tertinggi kasus infeksi virus corona. Arab News
Jalan protokol di Kota Suci Makkah kosong melompong. Kota ini menderita peningkatan tertinggi kasus infeksi virus corona. Arab News

Arab Saudi (Berita): Arab Saudi pada Sabtu (18/4) mencatatkan peningkatan pesat infeksi virus corona dengan 1.132 kasus baru selama 24 jam terakhir. Dengan demikian, kini ada total 8.274 infeksi Covid-19 di seluruh negeri itu.

Dilansir laman Saudi Gazette, Minggu (19/4), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi juga mencatat lima pasien Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir. Dengan begitu, kini ada total 92 kematian akibat wabah corona di kerajaaan itu.

Pada jumpa pers harian Sabtu, Juru Bicara Kemenkes Dr Muhammad al-Abdel Ali mengatakan, seorang warga negara Arab Saudi berusia 34 tahun adalah salah satu pasien terakhir meninggal karena virus itu. Bersamanya, ada empat warga negara asing (non-Saudi) berusia lanjut, berkisar antara 45 dan 80 tahun, yang meninggal.

Sementara itu, sejauh ini ada 280 pasien di Arab Saudi yang dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dengan begitu, kini ada total 1.329 pasien yang telah sembuh dari wabah itu. Sementara tercatat 92 orang meninggal.

Ilustrasi
Ilustrasi

Kota Makkah mencatat jumlah infeksi tertinggi (315 kasus), disusul Jeddah (236 kasus), Riyadh (225 kasus), Madinah (186 kasus), dan Dammam (88 kasus). Berikutnya, ada di Jubail ada 27 kasus, Tabu (13 kasus), Taif (10 kasus), Dhahran (6 kasus), dan Buraidah (5 kasus).

Tim medis secara aktif melakukan pemeriksaan virus corona di lingkungan Makkah dan Madinah, menurut Kemenkes. Kerajaan telah mencatat jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi yang lebih tinggi di daerah perumahan yang padat, termasuk lingkungan tempat tinggal para pekerja dengan angka yang tinggi.

Sementara itu, pejabat otoritas fatwa Arab Saudi menyampaikan kepada umat Islam bahwa pelaksanaan shalat Tarawih dan shalat Ied harus dilakukan di rumah masing-masing jika wabah virus corona belum terkendali.

Mufti Besar Arab Saudi Syeikh Abdulaziz Al Sheikh mengatakan umat Islam harus berperan mencegah penyebaran virus corona dengan tetap berada di rumah selama wabah berlangsung.

“Shalat Tarawih di bulan Ramadan bisa dilaksanakan di rumah jika tak memungkinkan di masjid terkait langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus corona,” kata Abdulaziz. Dia menambahkan, hal yang sama berlaku untuk shalat Ied jika kondisi belum berubah.

Sejak bulan lalu Saudi menerapkan shalat berjamaah lima waktu di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk shalat Jumat. Pemerintah kerajaan juga memperpanjang penerapan larangan keluar rumah selama 24 jam. Kota-kota besar seperti Jeddah, Riyadh, Makkah, dan Madinah, ikut terdampak.

Pada Kamis pekan lalu juru bicara dari Masjid Nabawi menyampaikan pengumuman yang melarang pemberian buka puasa dan makan malam selama Ramadan. Padahal pada tahun-tahun sebelumnnya Masjid Nabawi selalu ramai dengan jamaah yang bersedekah menyediakan menu buka puasa. (Saudi gazette/reuters/And)

Berikan Komentar
  • Bagikan