Banjir Rob Genangi 3 Kecamatan Di Medan Utara

  • Bagikan
AIR pasang laut yang menggenangi Jl. Sumatera Kota Belawan, Kel. Belawan I Kec. Medan Belawan mengganggu kelancaran aktivitas warga Medan Utara, Kamis (4/5). Berita Sore/Andi Aria Tirtayasa
AIR pasang laut yang menggenangi Jl. Sumatera Kota Belawan, Kel. Belawan I Kec. Medan Belawan mengganggu kelancaran aktivitas warga Medan Utara, Kamis (4/5). Berita Sore/Andi Aria Tirtayasa

BELAWAN (Berita): Ribuan warga yang bermukim di kawasan Medan Utara semakin resah akibat meluapnya air pasang (rob) hingga menggenangi rumah warga yang ada di Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan, Kamis (4/5).

Derita masyarakat Medan Utara akibat air pasang itu disebabkan semakin banyaknya kawasan hutan mangrove atau bakau sebagai resapan air yang ditimbun menjadi daratan serta dampak dari reklamasi pantai yang ada di sekitar Pelabuhan Belawan.

Seorang warga Kel. Nelayan Indah Kec. Medan Labuhan menyebutkan, penimbunan lahan yang dulunya sebagai tempat resapan air dan hutan bakau berdampak pada situasi sekarang ini, di mana luapan air pasang semakin mengganas hingga ke daratan yang jaraknya beberapa kilometer dan menggenangi rumah warga.

“Lihat saja di kawasan jalan tol Simpang Kampung Salam saat sekarang ini lahan resapan air sudah ditimbun menjadi lahan untuk depo kontainer,” sebut Hendra, warga Kec. Medan Labuhan.

Pantauan Berita Sore, sekira pukul 15.00 tampak sebagian besar pemukiman warga di enam Kelurahan di Kec. Medan Belawan, Kel. Labuhan Deli Lingkungan 7 dan Kampung Nelayan Indah Medan Labuhan resah dan gelisah.

Pasalnya sudah 4 hari belakangan ini pemukiman warga terendam banjir rob setinggi selutut orang dewasa.

Menurut keterangan warga di Labuhan Deli, Rusdi, 45, mengaku, banjir rob hadir hampir setiap hari ini dimulai pukul 11.00 hingga surut sekira pukul 16.00.

“Meski hanya beberapa jam lamanya akan tetapi sempat merendam rumah sembari meninggalkan sampah dan kotoran lumpur,” ujar Rusdi.

Selain itu, tambah Rusdi, genangan banjir rob mengakibatkan badan jalan cepat rusak terkena air asin akibat serangan pasang laut.

“Kali ini kedalaman air laut yang merendam perkampungan penduduk mencapai 60 cm,” ujar Ayah 3 anak ini. (att)

Berikan Komentar
  • Bagikan