Air PDAM Tirta Bulian Sering Mati

  • Bagikan
Kantor PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi (Foto: Kristian Brahmana).
Kantor PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi (Foto: Kristian Brahmana).

Tebing Tinggi (Berita): Pelanggan PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, mengeluh air sering mati, dan mereka berharap jangan seperti ini terus, Selasa(7/4).

Pelanggan PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtingggi, Davit Simanjuntak, kepada Waspada mengatakan ia sangat kesal terhadap pelayanan yang diberikan oleh PDAM, pasalnya dalam kurun waktu Maret-April, air PDAM sudah 3 mati, bahkan air mati bisa sampai 10 jam.

Davit juga mejelaskan, bukan hanya air mati, setiap hari air PDAM miliknya mengeluarkan lumpur apabila dihidupkan, hal ini jelas sangat menjengkelkan, dan menjadikan kerjaan bagi saya untuk menguras bak air milik saya berulang kali, ujarnya.

Selanjutnya, ia pun mengatakan Dirut PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, Khairuddin, harus bertanggung jawab atas segala permasalahan yang dihadapi PDAM saat ini, karena selama dalam kepemimpinan beliau mesin di WTP 2 sangat sering rusak dan penanganannya sangat lama.

Dan, Davit juga berniat untuk beralih ke mesin pompa air, dan tidak menggunakan air PDAM lagi, karena ia merasa tidak puas dengan pelayanan PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, jelasnya.

Terkait keluhan pelanggan tentang seringnya air mati, Dirut PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, Khairuddin, kepada wartawan mengatakan,” wajar mesin air milik PDAM untuk ke pelanggan sudah tua, dan dimohon pelanggan agar bersabar tahun 2021 pemerintah akan mengganti mesin tersebut”.

Mendengar penjelas dari Dirut PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, kemudian wartawan menannyakan,” jadi selama 2020 ini pelanggan harus menderita karena air sering mati, dan harus menunggunya sampai 2021, sedangkan setiap bulan mereka tetap membayar tagihan tetap tanpa ada potongan?”.

Ketika ditanya seperti itu oleh wartawan ,” Dirut PDAM Tirta Bulian, tidak dapat menjawabnya malah kembali mengatakan semua ini karena mesin yang sudah tua”.

Dan ketika ditawari oleh wartawan untuk memberitakan mesin PDAM yang sudah tua dan dinilai sudah tidak layak pakai,” Dirut PDAM Tirta Bulian, mengatkan janganlah gak enak sama pak wali kalau diberitakan”, mendengar ucapan seperti itu, seakan akan ia tidak memperdulikan pelanggannya karena sering kali air mati, dan lebih mementingkan perasaan Walikota Tebingtinggi.

Dan ketika ditanya oleh wartawan, berapa jumlah pelanggan dan berapa pendapatan PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi,” Dirut PDAM Tirta Bulian kembali menjawab, pelanggan kurang lebih ada 10.400, dan pendapatan PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi kurang lebih hampir 500 juta rupiah dalam satu bulan”, ia juga menjelaskan setiap bulannya 30 persen dari pendapatan PDAM Kota Tebingtinggi, yakni 150 juta rupiah, dialokasikan untuk dana perbaikan mesin yang kerap kali rusak tersebut.

Mendengar dari penjelasan Dirut PDAM Kota Tebingtinggi tentang biaya perbaikan, beliau seperti membuang buang anggaran untuk perbaikan, karena setiap bulan beliau menggeluarkan anggaran tersebut, dan apa mungkin hanya biaya perbaikan sampai segitu besar.

Hal tersebut tentu menjadi pertanyaan, dengan biaya segitu besar kenapa masih sangat sering air PDAM mati, maka mari bersama sama kita awasi kinerja PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, karena dirasa ada yang jangal.(waspada.id)

Berikan Komentar
  • Bagikan