Ada Apa Di Medan 63 Tahun Silam

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Medan dan beberapa kota lainnya di Indonesia juga di Asia hingga Amerika Serikat pernah dilanda wabah influenza pada 63 tahun silam.

Demikian terungkap dalam pemberitaan koran Waspada sepanjang Mei 1957.

Wabah influenza tahun 1957 itu disebut sebagai pandemi Flu Asia atau pandemi virus influenza A subtipe H2N2, campuran dari virus flu burung dan flu manusia.

Virus ini pertama kali diidentifikasi di Guizhou, Tiongkok, menyebar ke Hong Kong pada bulan April, lalu ke negara-negara Asia Tenggara pada bulan Mei dan Amerika Serikat pada bulan Juni.

Wabah ini mulai diketahui masuk ke Indonesia berdasarkan pemberitaan surat kabar Waspada.

Sejak 21 Mei 1957 Waspada menampilkan judul-judul berita: 1/5 penduduk Medan terserang influenza.

Rumah Sakit Umum dan beberapa poliklinik kebanjiran pasien.

Dua hari kemudian keluar judul: Semua sekolah di Kota Praja Medan ditutup satu minggu untuk mencegah menularnya penyakit influenza.

Pada hari berikutnya, muncul berita berisi laporan kementerian kesehatan yang menyebutkan wabah telah merajalela ke seluruh wilayah Indonesia.

Menjelang akhir Mei itu Kemenkes masih mengumpulkan data tentang jumlah korban terjangkit dan meninggal di Indonesia.

Untuk daerah Sumatera Utara/Medan saja diperkirakan sekitar 30.000 warga terinfeksi; 135 orang diantaranya meninggal dunia.

Waspada juga memberitakan terjangkitnya wabah di Bandung dan Malaka (Malaysia).

Di Manila dan kota lain di Filipina jumlah korban meninggal tercatat 80 orang dari 600.000 orang yang terjangkit.

Juga terdapat di Waspada berita masuknya wabah flu Asia ke Amerika Serikat ditandai dengan terjangkitnya 550 kru kapal armada Atlantik di Newport.

Total korban kematian akibat Flu Asia ini di seluruh dunia, menurut Wikipedia, sekitar 1-2 juta orang.

Jumlah tersebut merupakan terbesar kedua setelah pandemi Flu Spanyol tahun 1918 yang menewaskan 50-100 juta orang.

Peristiwa lain pada bulan Mei 1957 adalah kunjungan kenegaraan Presiden Uni Soviet K. E. Worosjilov ke Indonesia dari tanggal 6 hingga 18 Mei, disambut hangat oleh Presiden Soekarno.

Tamu negara dari kini disebut Rusia itu membawa anggota rombongan cukup besar sehingga membawa beberapa pesawat terbang komersial.

Mereka tiba di Medan pada Kamis 16 Mei pukul 11:00 membawa tujuh pesawat terbang jenis ilyushin, dakota dan convair.

Dari bandara Polonia Presiden Worosjilov dan Presiden Soekarno duduk di mobil terbuka, disambut rakyat di sepanjang jalan menuju Gubenuran dan kemudian sore harinya menuju Lapangan Merdeka dimana lautan manusia telah menanti kedua Presiden untuk menyampaikan pidato.

Presiden Worosjilov dan rombongan keesokan harinya meninggalkan Indonesia menuju negara lain melalui Tiongkok, negeri yang dikunjunginya sebelum berkunjung ke Indonesia.

Negeri Panda itu pada saat itu sedang dilanda wabah influenza.

Beberapa hari setelah tamu negara dari Uni Soviet itu tiba di Medan, wabah influenza merebak di Medan sehingga timbul rumor bahwa ada rombongan tamu negara terjangkit virus influenza ketika berada di Tiongkok.

Wabah pun menyebar dengan cepat di Medan setelah anggota rombongan tamu negara berinteraksi dengan warga Medan.

Rumor tersebut diberitakan oleh Waspada namun dibantah oleh sumber dari pejabat kementerian kesehatan seraya mengatakan bahwa penyakit flu dapat diidap setiap orang.

Terjangkitnya wabah influenza di Medan disebutkan dalam kawat Inspeksi Kesehatan Rakyat Provinsi Jawa Barat kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Dr. Raden Pirngadi tertanggal 24 Mei 1957.

Isi kawat mengatakan bahwa sejak 18 Mei kota Bandung telah diserang wabah influenza dalam kategori sangat membahayakan, diduga dibawa oleh dua orang penduduk Medan bernama Supratno dan Saifudin yang mengikuti kursus Pengamat Kesehatan di Bandung.

Hanya dalam waktu kurang seminggu 38 orang terserang.

Tidak diketahui apakah kedua orang Medan tersebut menghadiri penyambutan tamu negara sebelum bertolak menuju Bandung. (waspada.id)

Berikan Komentar
  • Bagikan