ACEH UTARA (Berita): Pasca dilanda bencana alam hidrometeorologi, dua warga Gampong Glumpang Payong, Kecamatan Baktya, Aceh Utara, meninggal di pengungsian. Ke dua pengungsi itu meninggal karena diserang wabah penyakit dan tidak tersedianya obat-obatan di titik pengungsian tersebut.
Informasi ini disampaikan kepada Waspada.id oleh salah seorang warga Gampong Glumpang Payong, Kecamatan Baktya, Aceh Utara, Abdul Hadi, Sabtu (6/12) siang via WhatsApp. Kata dia, saat ini, di rata-rata titik pengungisian di Kecamatan Baktya mulai diserang wabah penyakit inpeksi saluran pernapasan (Ipsa).
Tragisnya, meskipun para pengungsi sudah mulai sakit-sakitan, stok obat-obatan hingga berita ini diturunkan, kata Abdul Hadi tidak tersedia. Padahal, dalam kondisi bencana alam, setelah melakukan evakuasi dan pendistribusian logistik, hal paling penting berikutnya adalah penyediaan tenaga medis dan pendistribusian berbagai jenis obat ke titik-titik pengungsian.
“Kemarin, Rabu (4/12, seorang warga meninggal di tenda pengungsi. Kemudian, Jumat (5/12) habis maghrib, salah seorang pengungsi meninggal. Ke dua warga ini meninggal akibat sakit-sakitan dan tidak ada pertolongan medis,” kata Abdul Hadi kepada Waspada.id.
Sebelum meninggal, warga sempat ingin memberikan pertolongan dengan cara membawa ke dua warga tersebut ke Puskesmas atau ke Rumah sakit, namun hal itu mustahil dilakukan. Selain tidak memiliki kendaraan, lokasi titik pengungsian juga terlalu jauh dari pusat ibukota kecamatan.
“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan terjadi berlarut-larut. Harus segera diantisipasi. Plt. Kepala Dinas Kesehatan harus peka dengan persoalan ini. Saat ini, rata-rata waga yang mengungsimulai sakit-sakitan. Mereka rata-rata mengalami demam tinggi, Ispa dan jenis penyakit lainnya,” sebut Abdul Hadi.
Waspada.id tidak berhasil mengkonfirmasi Abdul Hadi, saat ingin menanyakan nama dua pengungsi yang meninggal itu.Informasi yang berhasil dihimpun Waspada.id, hingga saat ini, di Kecamatan Baktya,khususnya di kawasan yang masih terisolasi PLN padam dan jaringan telepon mati.
Hingga berita ini diturunkan oleh redaksi, Waspada.id belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Abdurahman, meskipun Waspada.id telah berusaha menelepon hingga beberapa kali. (wmi).













