KUTACANE (Berita) : BPBD Aceh Tenggara kembali bekerja ekstra dengan menurunkan petugas serta alat berat untuk menangani bencana Banjir Kute Kuning 1 Kecamatan Bambel, Sabtu (30/4) sore.
Kejadian banjir sempat menutup jalur nasional kuning – Lawe Pakam batas Sumut, akibat timbunan material tanah dan kayu kiriman air bah.
Dari laporan Pusdalop BPBD kronologi kejadian banjir sabtu (30/4) pukul 18.13 wib di Kuning Kuning I akibat curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
Adanya kiriman material tanah, batu serta menyebabkan terjadinya pendakalan sungai dan menyumbatan di jembatan kuning, air langsung meluap peluapan penyumbatan matrial di jembatan Kute kuning sempat memutus arus lalu lintas Kutacane-Lawe Pakam.
Hal itu dibenarkan Kalaksa BPBD Kabupaten Aceh Tenggara Nazmy Desky SKM MAP menjawab Berita via Ponselnya, Sabtu (30/4).
Tadi kita dapat printah langsung Bupati Via Pak Sekda harus secepatnya menormalisasi Badan Jalan Nasional tersebut, serta membersihkan lumpur, Batu serta kayu kiriman akibat banjir.
Petugasnya sudah berada dilokasi kejadian, dengan menurunkan alat berat berupa Excavator, Dum Truk dan loader, malam ini jalan nasional yang sempat terputus akibat tertimbun material lumpur, sudah dapat dilalui kata Nazmy.
Tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi akibat kejadian banjir Kute Kuning 1 ini, doakan semua berjalan dengan baik, harapnya.
Anggota kami masih terus bekerja dalam membersihkan material kiriman banjir, serta melakukan evaluasi dan pendataan dampak dari kejadian tersebut .Terang Nazmy.
Sementara itu Hidayat, 47 warga Kute Kuning 1 kepada Berita Sabtu malam (30/4) mengatakan, saat terjadi penyumbatan pada jembatan Kuning,warga langsung sigap bergotong royong membersihkan material di jembatan, kehadiran alat berat dari BPBD diperkirakan datang sekitar Pukul 20.00 Wib, Insyaallah tidak sempat meluap hingga ke lokasi pekan kuning dan sekitarnya.
Tampak dilokasi selaian,material timbunan tanah, banjir ini juga membawa kayu dan pohon Kelapa dan kata Dayat, yang merasa was-was dengan banjir susulan.(aie)















