BLANGKEJEREN (Berita): Memasuki hari kesembilan pasca bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Gayo Lues, situasi di daerah itu semakin mengkhawatirkan.
Akses keluar masuk wilayah masih belum dapat ditembus, menyebabkan distribusi bahan bakar minyak jenis pertalite dan solar terhenti total. Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat lumpuh dan sejumlah kawasan tampak seperti kota mati.
Selain ketiadaan BBM, jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Gayo Lues juga masih tidak berfungsi. Warga kesulitan melakukan komunikasi, termasuk untuk kebutuhan darurat.
Hingga hari kesembilan, bantuan dari Pemerintah Aceh baru berupa 5 ton beras dari cadangan pangan provinsi. Sementara itu, TNI telah menyalurkan bantuan makanan siap saji menggunakan helikopter Caracal ke sejumlah lokasi yang masih terisolir. Juga satelit Starling 2 unit.
Warga Gayo Lues menyampaikan harapan agar pemerintah pusat dan pemerintah provinsi meningkatkan intensitas penyaluran bantuan. Mereka menyebut bencana yang terjadi kali ini jauh lebih berat dibanding peristiwa besar lainnya.
Masyarakat juga meminta perusahaan BUMN seperti Telkomsel dan Pertamina segera menetapkan langkah tanggap darurat untuk memulihkan layanan telekomunikasi dan pasokan energi, seperti BBM.
Sejumlah tokoh Pemuda Hendra mengkhawatirkan situasi dapat berkembang menjadi Anarki apabila penanganan tidak segera dilakukan secara maksimal.(miq)
Hendra, Wakil Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Gayo Lues. Berita Sore/Muhammad Iqbal













