Dokter Puskesmas Peureulak Timur Terpapar COVID-19

  • Bagikan
TIM gabungan melakukan operasi yustisi di Jalinsum Banda Aceh - Medan, persisnya di depan Taman Kota Idi, Aceh Timur, Jumat (9/10) sore. (Foto: M. Ishak).
TIM gabungan melakukan operasi yustisi di Jalinsum Banda Aceh - Medan, persisnya di depan Taman Kota Idi, Aceh Timur, Jumat (9/10) sore. (Foto: M. Ishak).

IDI (Berita): Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di sejumlah daerah dalam Provinsi Aceh, terus meningkat. Terbukti, jumlah warga yang terpapar penyakit Corona tersebut meningkat tajam menjadi 69 kasus di Kabupaten Aceh Timur, termasuk sejumlah tenaga medis ikut terpapar.

“Iya (terus bertambah pasien COVID-19–red). Data terbaru, satu dari dua pasien yang terpapar COVID-19 terbaru yakni dokter di Puskesmas Peureulak Timur,” kata Jubir Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Aceh Timur, Dr. H. Edy Gunawan MARS, kepada, Minggu (11/10).

Berdasarkan laporan pihaknya ke Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Pemerintah Aceh, total kasus COVID-19 konfirmasi sebanyak 69 kasus, namun 53 diantaranya dinyatakan sembuh. Sementara jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia masih di posisi empat, termasuk dokter merangkap direktur di RSUD SAAZ Peureulak.

“Total pasien yang saat ini di rawat sebanyak 12 orang yakni 6 diantaranya isolasi di rumah, satu di rawat di RS Hermina Medan, tiga di rawat di RSUD Dr. Zubir Mahmud Aceh Timur dan dua lainnya di rawat di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh,” sebut Edy.

Dua pasien COVID-19 yakni Dr. RS, 50, asal Medan. Selama ini berdomisili di Komplek UPTD Puskesmas Peureulak Timur. Wanita berusia 50 tahun ini diketahui terpapar COVID-19, Sabtu (10/10). Dr RS memiliki gejala demam, batuk dan flu. “Memiliki riwayat perjalanan ke Sumatera Utara. Setelah konfirmasi COVID-19, saat ini Dr. RS menjalani isolasi di rumah,” tambah Dr. Edy.

Sementara Dr. EH, Sp.OG, hingga saat ini masih dirawat di RS Hermina Medan. Meskipun telah dilakukan beberapa kali swab test, namun hasilnya masih positif, sehingga pihak RS Hermina tidak memperbolehkan Dr. EH, Sp.OG, pulang. “Benar, spesialis kandungan ini masih dirawat dan hasil swabnya juga masih positif,” sebut H. Edy.

Sementara 10 pasien COVID-19 lainnya yakni, CZ, 20, warga Kec. Idi Timu, NW, 40, asal Sungai Raya, MR, 19, asal Madat, MG, 75, asal Simpang Ulim, SU, 50, asal Indra Makmu, MY, 29, asal Madat, NUR, 62, asal Peureulak, HD, 38, asal Julok, AT, 50, Birem Bayeun dan NUR, 60, asal Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur.

Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Aceh Timur, Ashadi, MM, dikonfirmasi, terpisah mengharapkan, masyarakat ketika keluar rumah tetap mengenakan masker sebagai pelindung mulut dan hidung. “Pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak dan hindari kerumunan adalah langkah kita dalam mengurangi resiko penyebaran,” ujar Ashadi.

Disisi lain, Ashadi mengaku akan terus melakukan Operasi Yustisi di sejumlah titik dalam Kabupaten Aceh Timur. Dalam hal itu, tim gabungan terdiri dari TNI/Polri, Pol-PP, Satgas BPBD dan Dinas Kesehatan melakukan penertiban protokol kesehatan di Kota Idi, dan beberapa pusat kota kecamatan lainnya,” timpanya.

“Operasi Yustisi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan, termasuk razia rumah makan dan berbagai tempat usaha lainnya,” demikian Ashadi. (b11).

Berikan Komentar
  • Bagikan