KUTACANE (Berita) : Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik di Unit Pengadaan Barang dan Jasa ( UKPBJ) Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh kerap bermasalah dengan jaringan dan masih sepi paket lelang.
Saat ini baru 7 paket kontrak dan 2 Paket PL, kata Sapta marga ST selaku Kabag UKPBJ setdakab kepada Berita via Maseggernya Rabu (23/3), dari Nusa dua Bali , saat ini kita masih menunggu proses ADM dari pihak OPD/SKPK Kata Sapta.
Semua masih dalam tahapan Evaluasi Administrasi, kualifikasi, teknis dan harga khusus, termasuk pada paket pengadaan Dan pemasangan Marka Jalan bersumber dana DOKA Rp 2,4 M dengan Kode 4740330. sistem gugur.
Pengadaan dan pemasangan rambu Portable (Speed Bump) Rp 464,1 JT bersumber dari DOKA, Kode 4739330.
Pengadaan dan pemasangan Paku Marka Rp 956, 9 JT dari dana DOKA, Kode tender 4738330. Di kode tender 4737330 paket Pengadaan dan pemasangan RPPJ DOKA dengan nilai lelang Rp 1,2 M.
Sebelumnya paket tender cepat telah ditayangkan pada (5/3) Pembangunan Oprit ,pengecoran lantai dan pengaspalan jembatan Lawe Alas-Engkran dengan kode 4730330 Rp 10 M tampak gagal tender (batal).
Pengadaan Roda Empat dengan nilai lelang Dan pengadaan peralatan bencana dengan Kode Tender 4745330 Rp Rp 720,8 JT.
Dari tayangan di Website Resmi UKPBJ Agara, masih sepi paket yang masuk daftar pelelangan, semua tergantung data yang kita terima, yang sudah final masuk proses lelang, akan kita tayangkan, agar rekanan di bumi Sepakat Segenep khususnya dan Wilayah RI umumnya dapat dengan cepat ikut dalam ranah pelelangan, Aku Sapta.
Keluhkan Jaringan
Sejumlah rekanan kerap keluhkan jaringan di LPSE, yang tidak stabil, akibatkan proses penawaran kita tidak berjalan dengan baik.
Kata Kiki Handoko Dirut Gala Fila Mandiri (GFM) menjawab Berita Selasa (29/3) via WA pribadinya, dia berharap kedepannya UKPBJ bisa berbenah terkait buruknya jaringan saat proses lelang.
Kalau keluhan ini tidak mendapat respon, jelas kami selaku rekanan merasa dirugikan.Kata Kiki singkat.
Menanggapi terkait Masalah jaringan, Sapta Marga menjawab Berita via Video Call Selasa petang (29/3) dari ruang tunggu Bandara KNO Deli Serdang menjelaskan, Masalah selama ini kita gunakan spse Level /Versi 4,3 dan kita naikkan ke level 4,4 juga masih alami kendala.
Tidak cukup sampai disana dan awal April ini Insyaallah akan kita tambah ke Level 4,5 untuk mengatasi lemahnya jaringan dari keluhan rekanan itu, demi tercapainya proses lelang terbuka di LPSE dan tetap mengedepankan Transparansi.
Besaran Nominal yang kerap masuk dalam proses lelang di LPSE sekitar Rp 250- 300 Miliar/tahunnya, saat ini belum kita terima sepenuhnya, terang Sapta mengakhiri.
Terpantau Berita pada laman Website LPSE Kabupaten Aceh Tenggara hingga Selasa ( 29/3) pada Pukul 14.51 Wib sebanyak 857,354 kunjungan.(aie)















