Musibah banjir bandang silih berganti, telah terjadi di bumi Sepakat Segenep Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh, dampaknya sangat merugikan masyarakat, karena merusak pasilitas umum Kute di beberapa wilayah Kecamatan.
Kali ini duka mendalam, telah terjadi di Kute Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam pada Kamis (14/4) hujan Intensitas sedang dan tinggi , hingga Jumat dini hari (15/4) terus mengguyur wilayah tersebut, akibatkan banjir bandang merusak puluhan rumah, belasan tempat tinggal warga setempat, bahkan hilang terbawa lumpur, bebatuan dan kayu gelondongan.
Ruas jalan Nasional Kutacane – Lawe Pakam, juga putus total, jalur transportasi itu berubah jadi timbunan batu, tanah dan kayu kiriman dari pegunungan Hutan Lindung Serbolangit, sebelah timur KUTE Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam.
Kesedihan warga terus pecah, ketika saat kembali dari pengasingan menyelamatkan diri, melihat rumah mereka sudah tidak ada lagi dilokasi (Terseret arus), sebahagian rumah mereka masih tampak berdiri, namun kondisi rusak parah dan dipenuhi lumpur bebatuan kiriman Banjir Bandang.
Syukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang menimpa warga di 5 titik wilayah kecamatan itu.
Dampak kejadian banjir bandang ,terparah merusak beberapa fasilitas umum dipenuhi bebatuan serta tumpukan kayu menutup Jalan Nasional Medan-Kutacane tepat di Kute Kuning I Kecamatan Bambel, saat ini sudah dapat dilalui pelintas Roda 2,3 dan empat .
Sementara itu jalan Nasional pada lintasan Kute Pasir Puntung Kecamatan Semadam Kute Kayu Mbelin Kecamatan Lawe sigala-gala masih dalam perampungan, hanya bisa dilalui roda dua.
Sarana pendidikan pondok pesantren Nurul Islam kecamatan Bambel.Masjid An Nur. Kantor kepala desa serta Sekolah MIN 8 Kute Lawe Beringin Gayo Kec Semadam ikut tertimbun lumpur.
Data BPBD tercatat 37 unit rumah penduduk Kute Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam, rusak berat (hancur), 11 Unit rumah rusak sedang dan 33 rumah warga alami rusak ringan. Pasilitas umum yang terkena dampak, 1 unit TPA rusak berat ( Hancur).
Banjir kiriman air bah sempat rendam sejumlah titik di lima wilayah kecamatan meliputi.Kute Pinding,Kute Kuning 1 dan Kute Lawe Hijo Kecamatan Bambel.
Di wilayah Kecamatan Semadam yang terkena dampak Banjir Bandang, meliputi Kute Pasar puntung, Kute Kampung Baru, Kute Lawe Beringin gayo, Kute Simpang Kute lawe mejile Dan Kute suka makmur.
Tidak ketinggalan Kecamatan Lawe sigala-gala juga alami dampak Banjir, tepatnya di Kute Kayu Mbelin.Kute Sejahtera Baru Kecamatan Babul Makmur juga tekena banjir kiriman.
Yang juga cukup memprihatinkan, di wilayah Kecamatan Lawe sumur, sudah jadi langganan banjir di Kute Buah Pala, Kute Teger Miko serta Kuta Lesung.
Tanpa buang waktu, BPBD Agara bersama Team turun langsung kesejumlah titik Banjir airbah dan daerah terkena banjir bandang.
Dengan SOP keselamatan petugas BPBD bersinergi dengan dinas PUPR dan Muspika setempat dalam upaya mengevakuasi warga dari area rawan terjangan banjir.
Dari dini hari, Kalaksa BPBD Agara langsung memantau kondisi terkini, dengan menerjunkan alat berat, pihaknya juga sudah mendirikan pos lapangan (Poslap) dan dapur umum.
Dan kami akan tetap terus berupaya secepatnya melakukan perbaikan terutama terhadap fasilitas umum, seperti jalan, rumah ibadah, rumah sekolah untuk dilakukan pembersihan lumpur kata Nazmi Desky kepada wartawan daerah Jumat (15/4) di Poslap BPBD.
Upaya petugas BPBD dan PUPR dalam pembersihan tanah,batu serta kayu kiriman yang tampak menimbun ruas jalan Nasional tersebut.Terus dikebut.
Ketersediaan Air Bersih dari PDAM Tirta Agara baru hadir pada Sabtu (16/4), termasuk bantuan masa panik datang dinilai agak terlambat.
Sementara itu terpantau penulis, bantuan paket sembako dll, datang dari Ketua DPD Partai Golkar HM Salim Fachry Jum’at (15/4) ke lokasi terdampak banjir, baik Kute Lawe Beringin Gayo Kec Semadam, serta Kute Lawe Hijo, Pinding Kecamatan Bambel,Kute Teger Miko Kecamatan Lawe Sumur.
Team medis juga hadir pada Jum’at ( 15/4) dengan membuka posko terpadu dalam memberi layanan kesehatan.
Kecamatan semadam tercatat wilayah rawan akan bencana Longsor dan banjir bandang, tampak ratusan rumah berada di bawah lereng pegunungan Hutan Lindung Serbo Langit yang terlihat sangat terjal.
Satu hari pasca Banjir Bandang melanda Kute Lawe Beringin Gayo Kamis malam (14/4). Wakil Bupati Aceh Tenggara, Bukhari baru hadir pada Sabtu siang (16/4) turun melakukan Chek and Richek ke lokasi banjir di Desa Beringin Gayo Kecamatan Semadam.
Dalam kunjungannya Bukhari bersama rombongan, turun ke area titik banjir dan rumah warga yang luluh lantak, sembari berkomunikasi dengan warga korban banjir sembari mendengar masukan dari mereka.
Kehadiran Wakil Bupati Bukhari kali ini, bersamaan dalam menyalurkan bantuan berupa sembako serta selimut bagi korban bencana banjir di posko pengungsian
Sembari menginstruksikan dinas terkait mendirikan posko tambahan, di beberapa lokasi atas permintaan keluarga korban.
Kepada semua pihak untuk saling koordinasi dilapangan , akomodir semua keluhan warga, Pesan Bukhari
Kami turut berduka atas musibah yang menimpa warga Kute Lawe Beringin Gayo dan Kute lainnya, agar tetap tabah dengan musibah ini, dan saya doakan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Dalam kunjungan kerja Wabup Bukhari didampingi Dandim 0108 Letkol Robby Pirdaus.Kadis PUPR Sadli,ST serta Kalaksa BPBD Nazmy Desky, Camat Semadam dan Camat Lawe Sigala-gala.
Bantuan berbagai pihak dan lembaga pun terus berdatangan, untuk meringankan beban keluarga korban pada Sabtu (16/4), langsung disalurkan ke Posko korban banjir.
Dari pantauan penulis pada Minggu (17/4) Terus melakukan penyingkiran tanah dan Bebatuan dari badan jalan, pasca Banjir bandang di Kute Lawe Beringin Gayo.
Pemerhati hutan dan lingkungan Kabupaten Aceh Tenggara Yashut kepada penulis Minggu (17/4) minta kepada pihak BPBD Agara, harus membuat rencana kerja, dengan melakukan Investigasi di seluruh subdas dan alur alur yg mengancam pemukiman warga, terutama akibat terbentuknya bendungan alam, Kata Yashut
Ia juga minta KLHK harus mengevaluasi kembali penerbitan dan pemberian izin HKM, Dan lainnya termasuk tindakan pembuakaan lahan yg serapangan.yang dapat menimbulkan bencana ekologi.Pinta Yashut.
Semoga dalam upaya penanganan kasus banjir bandang Semadam serta beberapa wilayah lainnya, harus bersinergi antar element dan lembaga dalam penanggulangan bencana saat ini.
Intinya, jika kita tidak ingin kasus yang sama terulang,mari kita jaga dan lestarikan hutan Lindung dan TNGL di wilayah Kute kita.Pesan Yashut.
Pada era 98 mantan ketua Unit Manajement Leuser (UML) drh Thalib Akbar Msc kala itu ingatkan kepada pegiat lingkungan agar tetap mengawal Hutan Lindung dan TNGL.
Khusus pada Hutan lindung Serbo Langit, itu sangat rawan dengan ancaman banjir yang memiliki kultur kemiringan tanah yang curam, karena ulah oknum-oknum perambah hutan dan Oknum Ilegal logging, kasus hari ini, bisa berdampak pada 10 – 20 tahun yang akan datang, karena akar pohon yang ditebang akan menjadi danau – danau kecil sebagai sarana menyimpan air.
Longsoran akan terjadi, pasca gempa bumi dan hujan deras, Kata Thalib mengingatkan saya kala itu, dan hari ini sejumlah titik rawan banjir itu, merupakan bahagian eks area perambah hutan dan arena pelaku Ilegal logging.
Erdalina Pelis mantan Aktivis lingkungan kepada penulis via WAnya Minggu (17/4) meminta kepada pihak terkait untuk lakukan Langkah Advokasi dan investigasi penyebab di titik rawan bencana khusus pada lokasi kejadian.
Ia juga minta pihak terkait,agar mengeluarkan surat peringatan apa bila penyebabnya ilegal logging, serta kerja sama antara pihak terkait, seperti BTNGL dan Kehutanan dalam langkah mengambil solusi program ke depan, tentang pencegahan terjadinya banjir bandang kata Erda mengakhiri. (Husaini Amin)















