Aliansi Sepuluh Pemuda Desak Gubernur Aceh Bangun Tiga Irigasi Di Agara

  • Bagikan
Ketua Aliansi Sepuluh Pemuda Kabupaten Aceh Tenggara , tengah menunjuk kerusakan irigasi dan lahan dikawasan Kute Nembak Alas dan Kute Peseluk Pesimbe di Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Kisam Kecamatan Deleng Perkison, gambar di abadikan Sabtu sore (6/9). Berita Sore/Husaini Amin
Ketua Aliansi Sepuluh Pemuda Kabupaten Aceh Tenggara , tengah menunjuk kerusakan irigasi dan lahan dikawasan Kute Nembak Alas dan Kute Peseluk Pesimbe di Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Kisam Kecamatan Deleng Perkison, gambar di abadikan Sabtu sore (6/9). Berita Sore/Husaini Amin

KUTACANE (Berita): Aliansi Sepuluh pemuda, mendesak Gubernur Aceh untuk serius memperhatikan pembangunan tiga irigasi di Kabupaten Aceh Tenggara,diduga terbengkalai ditangani akibat bencana banjir bandang.

Ketiga irigasi tersebut dua titik terletak di Kecamatan Deleng Pokhkison ,yaitu Kute Lawe Harum (Rehap Berat) dan Kute Nembak Alas, satu lagi terletak di Kute Lawe Kinge.Kecamatan Lawe Bulan untuk dibangun baru.

Terkait lambannya pihak Balai Sungai Provinsi Aceh dalam penanggulangan dan pembangunan ketiga irigasi tersebut, mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian dan perikan jadi masalah besar bagi petani setempat dalam mengelola usaha mereka akibat keterbatasan mendapat suplai debet air tawar.

Demikian Kata Ketua Aliansi Sepuluh Pemuda Kabupaten Aceh Tenggara Dahrinsyah kepada Berita Sabtu Sore (6/9) di Kedai Kopi Sepakat Segenep Kutacane.

Kami sangat prihatin kondisi lahan pertanian wilayah Kecamatan Depok dan Lawe Bulan, Lawe Sumur dan Bambel.Kerap kami dengar keluhan petani ikan dan Padi wilayah ini, jadi bulan bulanan atas kekurang mendapat pasokan air tawar.ujar Dahrinsyah.

Kami juga mengapresiasi upaya Pemerintahan SAH, terus berupaya melakukan pengusulan pembangunan irigasi Lawe Sky dan Irigasi lainnya di Bumi Sepakat Segenep.

Semoga saja, Bupati Aceh Tenggara Bapak HM Salim Fakhry terus mengawal program usulan pembangunan irigasi tersebut, agar bisa terwujud dalam tahun ini.

Sayang bang, petani kita tengah dihadapkan dengan berbagai masalah, selain harga Pakan ikan melambung tinggi, harga pupuk diatas Harga Enceran Tertinggi (HET) dan pamasaran ikan juga tengah lesu, ditambah lagi petani sulit mendapatkan air, Keluh Dahrin kepada Berita.

Apalagi saat ini lagi gencarnya pemerintah pusat dalam menggalakkan program ketahan Pangan, sementara di sejumlah wilayah masih kekurangan air, jadi semua pihak terkait harus lebih fokus mencari solusi untuk merealisasikan pembangunan irigasi tersebut.

Khusus irigasi Lawe Sky dan Lawe Kinga ini sangat urgen untuk di bangun, karna semua kontruksinya sudah rusak parah akibat bencana banjir bandang, yang berulang kali terjadi dikawasan Hutan lindung tersebut, pinta Dahrin dengan wajah penuh harap.

Sementara itu salah satu petani ikan Kute Lawe Sagu Hilir, Munawir Amin menjawab Berita Sabtu (6/9) mengeluhkan keterbatasan pasokan air, sejak irigasi Lawe Lawe sky rusak, saya sering berebut air dengan tetangga di hulu sungai, karna tidak mendapat bahagian pasokan air, bahkan Saluran irigasi menuju tambaknya sempat kering tanpa air.

Biasa untuk mengisi air kolam/Tambak yang saya kelola, dulu hanya butuh 2 atau 3 hari untuk mengisinya hingga penuh, untuk saat ini terkadang butuh waktu hingga 2-3 pekan , bahkan hingga satu bulan, ini pun kerap terjadi salah paham antara kami petani ikan lainnya.Terang Munawir dengan wajah lesu.

Lebih menyedihkan, lahan persawahan milik orang tuanya, sempat terbengkalai 3 bulan tidak bisa digaraf akibat pasokan air sempat terhenti, beberapa bulan lalu, Alhamdulilah saat ini sudah bisa dilakukan bercocok tanam.
Karna upayanya membagi pasokan air dari tetangga terdekat, ia minta pihak terkait agar lebih peduli dengan kondisi keluhan kekurangan debet air bagi petani Ikan dan Padi diwilayah Minapolitan kecamatan Lawe Bulan khususnya dan Aceh Tenggara pada umumnya , pinta Munawir .

Salah satu Tokoh masyarakat Aceh Tenggara Burhanudin Desky Kepada Berita Kamis (4/9) via telpon selularnya menyampaikan keprihatinannya terhadap rusaknya sejumlah irigasi di Agara akibat bencana Alam, sangat berdampak bagi ratusan hektar lahan , sulit mendapat pasokan Air untuk lahan tambak dan sawah, saya juga punya lahan tambak, kerap kesulitan mendapat air.Kata Burhan dengan nada lesu.

Sementara itu, pantauan Berita dilapangan kedua irigasi tersebut, belum mendapat sentuhan tangan secara serius (Belum di Bangun), oleh pihak Balai Sungai Provinsi Aceh kendati sudah langsung turun melakukan Observasi dan Investigasi langsung ke Irigasi Lawe Sky dengan Tim Forkopimda setempat beberapa bulan lalu.(aie).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *