KUTACANE (Berita) : Pasca pengujian Sampel di laboratorium Balai Veteriner Kota Medan Sumut,11 Ekor Sapi Di Kabupaten Aceh Tenggara, dinyatakan Positif Terpapar Virus Penyakit Kuku dan Mulut.
Hal itu dinyatakan Kadis Pertanian, Perternakan dan pangan (Distan) Riskan SP via Kabid Perternakan dan Kesehatan Hewan Khairil Anwar kepada Berita Rabu siang (13/7) via WA pribadinya.
Dari hasil Lab Kementan direktorat jendral peternakan dan kesehatan hewan Balai Veteriner Medan Bernomor : 3029/PK.310/FA.1/07 2022 yang ditanda tangani kepala Balainya drh Azfirman, MP tersebut, menggambarkan Hewan Ternak Sapi di wilayah kita sudah masuk katagori Waspada.
Kami dari Dinas , hingga saat ini terus melakukan monitoring di lapangan kesejumlah lokasi wilayah kecamatan yang dinilai rawan dari ancaman penyebaran virus yang dapat mematikan hewan ternak di Agara.
Dasar hasil lab yang kita terima, Distan akan melakukan lock down di wilayah Kecamatan pada hewan ternak sapi yang tertular wabah PMK.
Tidak hanya itu, sejumlah pasar ternak hewan, juga mendapat sanksi penutupan aktivitas jual beli, ini masih menunggu surat Edaran dari Bupati, kami juga terus mengedukasi warga terkait perawatan rutin, sanitasi kandang ternak mereka dan memberikan obat – obatan, pada hewan ternak sebagai upaya awal penanganan penyebaran wabah tersebut.
Pengawasan juga terus ditingkatkan di Pos perbatasan Kute Lawe Pakam Batas Aceh – Sumut, untuk sementara semua hewan dari luar daerah akan di perketat, dan tidak diperbolehkan masuk dan keluar, semua harus mengikuti semua persyaratan dan ketentuan dari Distan, setidaknya warga harus mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), ” Terang Khairil.
Awalnya pada Sabtu (9/7) pihak Distan Agara, telah mengambil sampel dari 21 ekor sapi warga yang dicurigai terpapar Virus PMK, bersama tim Investigator Balai Veteriner Medan.
Setelah melalui proses uji lab, ternyata dari 21 Ekor Sapi,11 diantaranya positif terpapar Wabah PMK, Kata Khairil menimpali keterangan Kadistan.
Obat-Obatan Sapi Langka
Hingga saat ini, pihak Distan melalui Kasinya, telah mencari obat-obatan peningkatan Imun tubuh dll, ke Kota Medan, namun sulit ditemukan, saat ini Rabu (13/7), petugasnya tengah berada di Stabat, kalau tidak juga didapat, langsung menuju Aceh timur, untuk memburu obat obatan keperluan penangan Virus PMK kata Khairil dengan nada serius. Betul betul sulit dan tergolong langka didapatkan, katanya mengakhiri .(aie)















