19 Anak Diduga Keracunan Setelah Makan Sate Keliling

  • Bagikan
Anak-anak diduga keracunan makanan setelah makan sate keliling.beritasore/dok
Anak-anak diduga keracunan makanan setelah makan sate keliling.beritasore/dok

PANYABUNGAN (Berita): Adakah dua peristiwa diduga keracunan makanan ini berkaitan?

Sebelumnya, 21 anak-anak jadi korban diduga keracunan di Rantobaek, sedangkan puluhan anak-anak diduga keracunan di rawat di RSUD Panyabungan.

Yang pasti, kedua peristiwa ini terjadi setelah korban makan sate.

Diduga keracunan saat makan sate keliling, puluhan warga termasuk anak-anak di bawah umur asal Desa Runding, Kec Panyabungan Barat, Kab Madina dilarikan ke RSUD Panyabungan akibat mengalami mual dan muntah-muntah, Jumat, (28/10).

Di RSUD Panyabungan sudah 19 orang korban termasuk anak-anak dan juga dewasa yang dirawat intensif akibat dugaan keracunan makanan sate tersebut.

Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi dimintai keterangan saat melakukan kunjungan langsung ke RSUD Panyabungan membenarkan, korban rata-rata anak-anak dilarikan ke rumah sakit diduga akibat keracunan makanan sate keliling yang disantap sore tadi.

“Untuk sementara ini korban yang ada di rumah sakit sudah mencapai 14 orang, dan pihak kepolisian nantinya akan mengambil sampel makanan, termasuk juga penjualnya akan kita panggil dan dilakukan interogasi serta dimintai keterangan,” ucap Kapolsek.

Kepada Desa Runding Abdullah Amin Rangkuti menurut keterangannya mengaku jika puluhan warganya itu mengalami mual, muntah, dan sakit perut diduga setelah menyantap sate keliling.

“Tadi banyak warga saya yang mengadukan terkait keluhan mereka dan anak-anak mereka, selanjutnya saya menyuruh mereka langsung menuju rumah sakit umum Panyabungan untuk dilakukan perawatan,” ungkap Kades.

Amin juga mengaku, jika penjual sate keliling tersebut sering datang berjualan ke desanya setiap hari Jumat, ia juga mengaku baru kali ini kejadian tersebut terjadi.

Amin juga menambahkan, untuk saat ini ambulan sudah disiagakan di Desa Runding, dan kantor Desa Runding, dijadikan posko untuk menampung dan penanganan sementara warga diduga keracunan. (irh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *