JAKARTA (Berita): Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta kader Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) agar menyebarkan ajaran spirit api Islam yang membawa kemajuan.
Hal itu disampaikan Hasto saat membuka Rakorbidnas Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Mukernas Bamusi Tahun 2022 dengan tema Moderasi Beragama Memperkuat Persatuan Bangsa di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2022).
“Bamusi harus bisa jauh lebih memahami spirit-spirit keagamaan dalam membangun peradaban dunia, di dalam membangun peradaban Indonesia dan di dalam juga menggunakan energi keagamaan tersebut dalam semangat pembebasan Indonesia agar bisa merdeka. BMI harus melihat perspektif-perspektif historis ini,” kata Hasto dalam sambutannya. Hadir dalam acara itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara virtual.
Hadir juga pengurus DPP Partai, antara lain Ketua DPP Bidang Keagamaan dan Kerohanian sekaligus Ketum Bamusi Hamka Haq, Ketua DPP Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani, dan Wasekjen Utut Adianto dan pengurus Bamusi pusat dan daerah.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Sekretaris Bamusi Falah Amru dan Bendahara Andi Ridwan Wittiri. Sekretaris Dewan Penasihat Bamusi sekaligus Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah hadir secara virtual.
Proklamator RI Bung Karno, lanjut Hasto, menegaskan bahwa muslim harus memahami apinya Islam yang memiliki karakter progres kemajuan.
Bagi Bung Karno, Islam akan mengalami kemuduran ketika pintu ijtihad ditutup. Maksudnya ialah ketika autokrasi dalam pemerintahan Islam berpikir takhayul, mengafirkan ilmu pengetahuan, dan kecerdasan.
“Bung Karno belajar dari peradaban bangsa-bangsa hingga peradaban agama sehingga masuklah konsepsi tentang Pancasila itu,” jelas Hasto.
Hasto juga menilai teladan tokoh muslim seperti Bung Hatta patut untuk ditiru. Bung Hatta dalam keseharian sangat Islami, tetapi pikirannya begitu peduli terhadap kemajuan bangsa.
“Islam bagi Bung Hatta sangat disiplin, ketika shalat lima waktu sangat tepat waktu. Ini yang harus dipetik pelajaran dari Bung Hatta mengenai kedisiplinan,” kata Hasto. (irw)















