KUTACANE (Berita) : Pegiat Lingkungan Mensinyalir UPTD KPH VI Lalai dan lemah dalam pengawasan Wilayah Hutan Lindung Serbo Langit Kabupaten Aceh Tenggara dari Pelaku perambah dan pelaku Ilegal Logging.
Demikian di sampaikan Aktivis Peduli Lingkungan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tenggara Yashut Kepada Berita Senin (18/4) via WA- pribadinya, kalau mereka tegas dilapangan, mana mungkin Hutan itu terus alami kerusakan parah.
Jelas itu paktor kelemahan UPTD VI lakukan pengawasan di wilayah kerjanya,kata Yashut.
Lebih jauh, Yashut menjabarkan penyebab dasar kerusakan Hutan Lindung salah satu peyangga sumber air bersih di beberapa Wilayah Kecamatan di Agara terus bertambah, akibat ulah oknum perambah hutan dan Pelaku Illegal Logging.
Kasus banjir Kandang Mbelang Mandiri Kecamatan Lawe Bulan, itu terus berulang ,tidak terlepas dari dugaan adanya perambahan lahan dan Ilegal Logging, itu sudah terjadi sejak tahun 2016 lalu.
Kondisi itu kian di perparah saat ini, akibat adanya pemberian izin Hkm Yg membuat terjadinya bencana ekologi di wilayah itu.
Sementara kasus Kecamatan Simpang Semadam ada beberapa penyebab terjadinya bencana disana, dari Penelitian WALHI tahun 2000, bahwa interval bencana di semadam itu terjadi, rentang waktunya berkisar 15 – 25 tahun sekali, terakhir bencana banjir bandang terjadi pada 2006.Beber Yashut.
Dalam catatannya, pergerakan terjadinya perambahan hutan lindung di Kabupaten Agara, dimulai sejak 1995, dari daerah Lawe Dua sampai Kute batu 200,ini juga bisa jadi buah tangan pelaku Ilegal Logging pendahulunya.
Ada juga paktor dari tekstur tanah pada wilayah sebelah timur hutan lindung serbo Langit bermateri tanah liat lempung dan berpasir.
Semua faktor diatas sangat mempengaruhi terjadinya bencana tanah longsor dan banjir bandang.
Intinya Pihak terkait harus lebih Fokus dalam pembinaan untuk menjaga Hutan serta Intensif melakukan gerakan menanaman Pohon berakar kuat dan punya nilai ekonomi tinggi. Saran Yashut.
Saat di Konfirmasi Berita Kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI Aceh Irwandy terkait dugaan lemahnya pengawasan di area Hutan Lindung Serbo Langit Kabupaten Aceh Tenggara Senin sore (18/4).
Dalam pembicaraan singkat itu, beliau sempat menjawab salam dari Berita, sembari minta telpon di akhiri dulu, karena di tempat beliau tengah terjadi hujan lebat diserta petir, mengangkat telpon dengan cuaca ekstrem itu, ia berjanji nanti akan menelpon kembali.
Hingga Berita terkirim, Kepala UPTD KPH VI Irwandy tak kunjung menghubungi Berita.(aie)















