Gubsu Dukung Keberadaan Masjid Mandiri

  • Bagikan
Gubsu Edy Rahmayadi bersama Ketua BKM, Penasihat BKM Prof. Dr. HM. Yasir Nasution MA, Brigjen TNI Purn H. Sutan Lubis dan Pimpinan Majelis Tombo Ati Dr. H. Fuji Rahmadi MA, diabadikan di Masjid Asy Syafi'iyah.beritasore/ist
Gubsu Edy Rahmayadi bersama Ketua BKM, Penasihat BKM Prof. Dr. HM. Yasir Nasution MA, Brigjen TNI Purn H. Sutan Lubis dan Pimpinan Majelis Tombo Ati Dr. H. Fuji Rahmadi MA, diabadikan di Masjid Asy Syafi'iyah.beritasore/ist

MEDAN (Berita): Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H. Edy Rahmayadi, mendukung keberadaan masjid mandiri yang mampu mengelola keuangan masjidnya untuk kemakmuran masjid dan kemakmuran jamaahnya.

Hal itu disampaikan Gubsu pada acara Pengajian Akbar, Zikir dan Tausyiah yang digelar BKM Asy Syafi”iyah berkolaborasi dengan Majelis Zikir Tombo Ati Sumatera Utara, di Masjid Asy Syafi’iyah, Minggu (6/2).

Gubsu dan Ny. Hj. Nawal Lubis disambut dengan memberikan sorban kepada Gubsu oleh Penasihat BKM Asy Syafi’iyah Prof. Dr. HM. Yasir Nasution MA, dan Brigjen TNI (Purn) H. Sutan Lubis didampingi Ketua BKM Asy Syafi’iyah Dr. H. Eddy Syofian MAP, dan Pimpinan Majelis Zikir Tombo Ati Ustadz Dr. H. Fuji Rahmadi MA. Turut mendampingi Gubsu Asisten Pemerintahan/Kessos HM Fitriyus, Kadis Sosial Hj. Manna Walsalwa.

Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Ny Hj Nawal Lubis, menyatakan apresiasi terhadap BKM Asy Syafi’iyah yang menerapkan prinsip “zero kas” sehingga uang kas masjid tidak disimpan di bank atau masjid, melainkan terus dikembangkan untuk membangun produktivitas jamaah terutama dalam pengembangan ekonomi umat berbasis masjid.

“Saya dukung, apalagi saya melihat masjid ini menyiapkan kedai-kedai yang dikelola koperasi masjid,” ujar Edy Rahmayadi merespon sambutan yang disampaikan Ketua BKM Asy Syafi’iyah Dr. H. Eddy Syofian MAP.

Edy Rahmayadi sambil berseloro menyatakan, kalau dirinya menunggu permintaan BKM apakah ada permohonan bantuan untuk kebutuhan masjid. Ternyata tidak ada. “Masjid Asy Syafi’iyah tak mau minta-minta betul sudah mandiri,” tutur Gubsu yang disambut tawa jamaah.

Penyakit Hati

Gubsu mengaparesiasi kehadirin Majelis Zikir Tombo Ati yang setiap bulan secara bergilir melakukan kegiatan dari masjid ke masjid untuk melaksanakan shalat Tasbih, Zikir, Muhasabah, Tausyiah dan sarana untuk membangun silaturahmi dalam rangka pemberdayaan umat.

“Tombo itu artinya obat. Jadi hati harus diobati agar terhindar sifat yang tercela,” kata Edy Rahmayadi.

Menurut Gubsu, kini penyakit hati semakin banyak karena sudah jauhnya manusia dengan Tuhan dan munculnya berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi serta munculnya gaya hidup yang materialistis.

Gubsu berharap melalui kegiatan seperti ini akan bisa mengelola hati dan jiwa kita dari sifat iri, dengki, fitnah, kebencian, permusuhan dan lain-lain yang itu dapat merusak pikiran dan keimanan kita.

Sebelumnya Ketua BKM Asy Syafi’iyah Dr. H. Eddy Syofian MAP, melaporkan Pemko Medan telah menetapkan Masjid Asy Syafi’iyah sebagai Masjid Mandiri di Kota Medan dan kebutuhan masjid baik untuk kegiatan ibadah maupun muamalah bersumber dari kas masjid,  sehingga uang masjid tidak disimpan di bank melainkan dikembangkan terutama untuk pengembangan ekonomi umat dan membantu permodalan usaha. Kini Masjid Asy Syafi’iyah sedang mengembangkan koperasi sembako.

Disela kegiatan tersebut, Pimpinan Persaudaraan Islam Tiongha Indonesia (PITI) Sumut, menyerahkan 300 karung beras 5 Kg kepada BKM Asy Syafi’iyah untuk disalurkan ke jamaah majelis zikir sebagai wujud kepedulian sosial organisasi ini dalam membantu masyarakat yang kurang mampu.

Penyerahan simbolis bantuan beras ini diserahkan pengurus PITI Ny. Popy kepada Ketua BKM Asy Syafi”iyah. (Wsp)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *