BIREUEN (Berita) : Warga masyakarat di Gampong dan Kota,selama pandemi Covid-19,untuk menyambut bulan suci ramadhan 1442 hijriah, harga daging sapi Rp 170.000/kg , warga miskin hanya sanggup setengah kilo.
Agar tidak menangis anak-anak,seorang ibu terpaksa harus beli daging sapi setengah kilogram,bisa dibawa pulang ke rumah melalu dimasak,dan makan bersama anak anaknya.
Ini adalah fenomena hidup si miskin pada satu gampong,empat orang anak dua laki dua perempuan,yang tidak mau disebut namanya, menjelaskan kepada Berita, Senin (12/04) dengan iba dan terbata bata,saat beli daging meugang, menyambut bulan suci ramadhan 1442 hijriah tahun 2021 Masehi.
Selama dua tahun masa pandemi,kegiatan cari rizki susah,apalagi sekarang ini,harga sembako naik ,untuk membeli daging meugang,mampu setengah kilogram,itupun akibat anak anak minta daging.
Sudah tradisi setiap rumah di Gampong dan Kota, meugang harus beli daging,saya tak punya uang terpaksa beli setengah kilogram,untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu beli satu ekor ayam Eropa,tambahan daging untuk anaknya.
Jadi,kata Ummi Kalsum,selama ini ada mendapat bantuan dari pemerintah pusat atau daerah,hanya BLT,saya belum dapat ,?bulan ini,minta kasihan kepadanya media ini.
Sejumlah pedagang daging sapi meugang tahun 2021, harga Rp 170.000./kg,yang dihubungi secara terpisah,kenapa harga daging begitu melonjak, karena disesuaikan harga beli (sapi) cukup tinggi harga pula, ungkap M Yusuf.
Salah seorang pedagang daging sapi meugang tahun ini, dihubungi secara terpisah,M Yusuf,warga Cot Peuteik Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen,harga seekor sapi bisa mencapai Rp 20 sampai Rp 30 juta lebih,sesuai umur sapi.
Begitu pula ayam Eropa Rp 45.000 sampai Rp 60.000/ekor dan itik atau bebek Rp 60.000 sampai Rp 85.000 ekor (sesuai kecil besar) unggas, pungkas Jauhari, pedagang ayam di Pasar Induk Gampong Gelanggang Tengah atau Cureh, Kecamatan Kota Juang Bireuen (Rjb).















