Tapsel Raih Nilai 100 Simulasi Penanggulangan Bencana

  • Bagikan
Berita Sore/Birong RT Sekda Tapsel, Parulian Nst didampingi Kapolres Tapsel dan Dandim 0212/TS sedang memeriksa kesiapan pasukan apel di lapangan Mako Brimobdasu Yon C, di Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel, Kamis (8/4).
Berita Sore/Birong RT Sekda Tapsel, Parulian Nst didampingi Kapolres Tapsel dan Dandim 0212/TS sedang memeriksa kesiapan pasukan apel di lapangan Mako Brimobdasu Yon C, di Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel, Kamis (8/4).

 

TAPSEL (Berita): Bupati Tapanuli Selatan, melalui Sekda, Parulian Nst mengungkapkan bahwa, Kab. Tapanuli Selatan meraih nilai posisi 100 dari Mabes Polri atas penilaian Simulasi penanggulangan bencana.

“Dan diyakinkan, nilai ini akan bertambah,” ucap Parulian dalam sambutannya saat menjadi Inspektur Upacara pada Apel gabungan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta simulasi SAR bencana alam, di lapangan Mako Brimobdasu Yon C, di Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel, Kamis (8/4).

Lebih lanjut, Sekda mengungkapkan kendati demikian, konsekuensi atas penilaian itu, Kodim 0212/TS, Polres dan Pemkab Tapsel beserta jajarannya, harus lebih sigap, tanggap, dan waspada, akan situasi bencana. Sehingga, bila terjadi suatu bencana, semua pihak dapat lebih tanggap dan cermat dalam mengantisipasinya.

Guna mengambil pembelajaran dari penanggulangan Karhutla di wilayah Kabupaten Tapsel yang berdampak pada rusaknya ekosistem, polusi udara, tersebarnya asap dan emisi gas, hutan menjadi gundul, berkurangnya sumber air bersih dan bencana kekeringan, berkurangnya jarak pandang serta terganggunya penerbangan, diperlukan langkah-langkah strategis dan taktis.

“Karena dalam kurun waktu belakangan ini telah beberapa kali terjadi bencana di wilayah Indonesia,” ujar Parulian.

Sedangkan adanya BPBD Kab Tapsel, bukan berarti seluruh penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi perlu adanya sinergitas antara elemen masyarakat, lembaga adat, ormas keagamaan, para pemuda, kaum ibu, dan seluruh lembaga usaha terkait dengan penanggulangan bencana.

“Karena sesungguhnya hutan dan lahan serta biota yang terkandung di dalamnya merupakan titipan oleh anak cucu kepada kita, yang harus dijaga. Satu saat bila mereka mengambil dan memakainya mereka akan menyalahkan kita para orang tuanya, kenapa titipan tersebut dirusak, tidak dirawat, dan tidak dijaga,”pungkasnya.

Usai Apel, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pembuatan beberapa posko darurat, penyelamatan korban banjir hingga evakuasi, dan pemadaman Karhutla. Seluruh rangkaian kegiatan tetap perhatikan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Apel gelar pasukan ini turut dihadiri Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana Elhaj, Dandim 0212/TS Letkol (Inf) Rooy Chandra Sihombing, Kajari Tapsel Ardian, Danyon 123/RW Mayor (Inf) Goklas Pirtahan Silaban, Danyon C Pelopor Brimobdasu Kompol Buala Zega, Dan Subdenpom 1/2-3 Lettu (CPM) Ongku Siregar.

Kadis Perhubungan Aji Hatorangan, Kasatpol PP Zulkifli Harahap, Kadis Lingkungan Hidup Sahrir Siregar, Kaban Kesbangpol Hamdy S Pulungan, Kadis Kesehatan dr. Sri Khairunnisa, Kabag Humas dan Protokol Isnut Siregar, Sekretaris BPBD Umar Halomoan Daulay, Camat se-Tapsel, dan personel gabungan siaga bencana serta undangan lainnya. (Rong)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *